4 Jembatan Penyeberangan Orang di Jakarta Resmi Diresmikan

Oleh: Lydia Fransisca
Rabu, 11 Desember 2024 | 10:30 WIB
4 Jembatan Penyeberangan Orang di Jakarta Resmi Diresmikan. (Foto/Kominfotik Jakarta Pusat).
4 Jembatan Penyeberangan Orang di Jakarta Resmi Diresmikan. (Foto/Kominfotik Jakarta Pusat).

BeritaNasional.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi meresmikan empat Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang dibangun oleh Dinas Bina Marga pada Selasa (10/12/2024).

Keempat JPO tersebut adalah JPO Dukuh Atas dan JPO Mas Mansyur di Jakarta Pusat, JPO Dewi Sartika di Jakarta Timur, serta JPO Sunter Muara di Jakarta Utara. 

"Sore hari ini, saya hadir untuk meresmikan pembangunan empat JPO yang menggunakan anggaran APBD 2024. Keempat JPO ini dibangun dengan desain yang memiliki karakteristik berbeda-beda dengan mengadopsi sejarah dan kearifan lokal," kata Teguh dalam sambutannya.

Teguh menjelaskan, JPO Dukuh Atas terletak di samping SDN 01 Dukuh yang mengusung konsep ilmu pengetahuan dan keterampilan, juga mengadopsi unsur dinamis dan visualisasi sorting box yang identik dengan pengenalan bentuk geometri kepada anak-anak.

JPO itu pun dibangun dengan panjang 25,2 meter, lebar tiga meter, tinggi 5,5 meter, dengan fasilitas lift, serta pencahayaan lampu RGB (merah, hijau, biru) dan artistik. 

Untuk JPO Dewi Sartika, terletak di ujung Jalan Condet yang identik dengan kawasan penghasil buah, terutama salak dan duku yang dikelola oleh masyarakat Betawi. 

JPO ini dibuat sebagai ikon atau gerbang masuk dan keluar dari dan menuju kawasan Condet yang mengadopsi desain kulit salak yang khas di rangka atap JPO. Dibangun dengan panjang 34,6 meter, lebar tiga meter, tinggi 5,5 meter, dengan fasilitas dua unit lift, serta pencahayaan lampu RGB dan artistik.

"Sementara, JPO Mas Mansyur terletak di daerah Karet Tengsin dengan konsep desain mengadopsi getah karet. Dibangun dengan panjang 39,6 meter, lebar tiga meter, tinggi 5,5 meter, dan fasilitas lift dua unit, serta pencahayaan lampu artistik," ujar Teguh.

Sementara itu, JPO Sunter Muara dibangun dengan tema urban legend sebagai bentuk apresiasi dan kepedulian tentang sejarah. Desain JPO menggabungkan dua hal, yaitu Jakarta International Stadium (JIS) dan gigi balang atau rumah adat Betawi, dengan panjang 27,3 meter, lebar tiga meter, tinggi 5,5 meter, fasilitas lift 2 unit, serta pencahayaan lampu RGB dan artistik.

"Keempat JPO ini juga dilengkapi dengan fasilitas modern untuk meningkatkan kenyamanan dan mobilitas masyarakat yang juga ramah disabilitas, misalnya ada lift di dua sisi, ada tata cahaya yang menarik, ada CCTV yang juga berguna untuk pengamanan dan keamanan," ucap Teguh.

"Khusus di JPO Mas Mansyur ada videotron yang bisa menjadi sarana bagi kami untuk menginformasikan berbagai kebijakan publik yang berasal dari Pemprov DKI Jakarta ataupun informasi lainnya yang perlu diketahui oleh masyarakat," sambungnya.

Teguh berharap, kehadiran JPO ini dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat, khususnya pejalan kaki agar bisa mempromosikan gaya hidup yang sehat.

"Kami berharap kepada masyarakat untuk ikut menjaga dan merawat fasilitas umum ini. Mudah-mudahan ini bisa mewujudkan dan menjadi cerminan bagaimana kita berharap Jakarta bertransformasi sebagai kota global," pungkasnya.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: