Israel Menyerang, Pemimpin De Facto Suriah Tidak Tertarik Konflik Baru

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Senin, 16 Desember 2024 | 21:00 WIB
Ilustrasi Israel serang Suriah (Foto/Pixabay)
Ilustrasi Israel serang Suriah (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Pemimpin de facto Suriah, Ahmad Al Sharaa mengatakan, solusi diplomatik adalah satu-satunya cara untuk memastikan keamanan dan stabilitas.

Ia mengatakan, pihaknya tahu Israel membuat alasan akal-akalan untuk membenarkan serangannya terhadap Suriah. Namun, ia menegaskan bahwa negara tersebut lebih fokus pada upaya pembangunan kembali setelah berakhirnya pemerintahan Bashar Al Assad dan tidak tertarik terlibat dalam konflik baru dengan Israel.

Sharaa, yang lebih dikenal sebagai Abu Mohammed al-Golani, memimpin kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang menggulingkan Assad dari kekuasaan minggu lalu, berhasil mengakhiri pemerintahan otoriter keluarga tersebut selama lima dekade.

Sejak itu, Israel bergerak ke zona demiliterisasi di Suriah yang dibentuk setelah perang Arab-Israel 1973, termasuk sisi Suriah dari Gunung Hermon yang strategis menghadap Damaskus, di mana Israel mengambil alih pos militer Suriah yang ditinggalkan.

Israel menyatakan, mereka tidak berniat untuk tinggal di sana dan menyebut serangan ke wilayah Suriah sebagai tindakan terbatas dan sementara untuk memastikan keamanan perbatasan. Selain itu, Israel juga membombardir persediaan senjata strategis Suriah.

Beberapa negara Arab, termasuk Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Yordania, mengutuk apa yang mereka sebut sebagai perebutan zona penyangga di Dataran Tinggi Golan oleh Israel. Israel memang berencana memperluas pemukiman di Dataran Tinggi Golan milik Suriah.
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: