Apa Itu Kondisi Aneurisma Otak? Kenali Gejala dan Pencegahannya
BeritaNasional.com - Aneurisma adalah kondisi medis yang terjadi ketika dinding pembuluh darah melemah dan membentuk kantong yang dapat mengembang. Jika aneurisma ini pecah, dapat menyebabkan pendarahan hebat yang mengancam nyawa.
Aneurisma dapat terjadi di berbagai bagian tubuh, tetapi yang paling umum adalah aneurisma otak (aneurisma serebral), aneurisma aorta, dan aneurisma perifer.
Gejala Aneurisma
Gejala aneurisma tergantung pada lokasi dan ukuran aneurisma tersebut. Beberapa gejala umum yang dapat muncul adalah:
1. Aneurisma Otak (Serebral):
- Sakit kepala parah mendadak (sering disebut "sakit kepala paling buruk dalam hidup").
- Mual dan muntah.
- Kejang.
- Gangguan penglihatan atau penglihatan ganda.
- Kehilangan keseimbangan atau koordinasi.
- Kesulitan berbicara atau memahami percakapan.
- Mati rasa atau kelemahan di wajah, lengan, atau kaki, terutama pada satu sisi tubuh.
2. Aneurisma Aorta:
- Nyeri dada atau perut yang tiba-tiba dan sangat parah.
- Pusing atau pingsan.
- Detak jantung tidak teratur.
- Sesak napas.
3. Aneurisma Perifer (misalnya di kaki atau lengan):
- Pembengkakan atau benjolan pada pembuluh darah.
- Nyeri atau perasaan tidak nyaman di area yang terpengaruh.
Pencegahan Aneurisma
Meskipun aneurisma tidak selalu dapat dicegah, ada beberapa langkah yang bisa membantu mengurangi risiko terjadinya aneurisma:
1. Kontrol Tekanan Darah: Hipertensi (tekanan darah tinggi) adalah faktor risiko utama untuk aneurisma. Mengontrol tekanan darah dengan pola makan sehat, olahraga, dan pengobatan yang tepat sangat penting.
2. Hindari Merokok: Merokok merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko terjadinya aneurisma. Berhenti merokok dapat menurunkan risiko ini.
3. Makan Sehat: Diet yang kaya akan buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, serta rendah lemak jenuh dan garam dapat membantu menjaga kesehatan pembuluh darah.
4. Rutin Berolahraga: Olahraga teratur membantu menjaga tekanan darah tetap normal dan meningkatkan kesehatan jantung serta pembuluh darah.
5. Pemeriksaan Kesehatan Rutin: Untuk orang yang memiliki riwayat keluarga dengan aneurisma atau penyakit pembuluh darah, pemeriksaan medis rutin seperti USG atau CT scan bisa membantu deteksi dini.
6. Mengelola Stres: Stres dapat memengaruhi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Mengelola stres melalui meditasi, relaksasi, atau aktivitas fisik dapat membantu.
Penanganan Aneurisma
Jika aneurisma terdeteksi, penanganan tergantung pada jenis, ukuran, dan lokasinya. Beberapa pilihan pengobatan meliputi:
- Pemantauan: Aneurisma kecil yang tidak menunjukkan gejala mungkin hanya dipantau secara berkala.
- Obat-obatan: Obat untuk mengontrol tekanan darah atau mencegah pembekuan darah.
- Pembedahan: Jika aneurisma berisiko pecah, prosedur seperti kliping atau coil embolization mungkin diperlukan untuk memperbaiki atau memperkuat dinding pembuluh darah.
Penting untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan medis yang tepat jika ada gejala yang mencurigakan, karena deteksi dini dapat mencegah komplikasi serius.
Novita Dwiyanti/Magang
6 bulan yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
HUKUM | 8 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 9 jam yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 10 jam yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu