Politik Korsel Bergejolak, Pemerintah Pantau Kondisi PMI
BeritaNasional.com - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) mengatakan, terus memantau perkembangan situasi dan kondisi keamanan para pekerja migran Indonesia (PMI) di Korea Selatan (Korsel). Apalagi saat ini gejolak politik yang masih berlangsung di Korsel.
"Kita terus memantau dan berdoa mudah-mudahan tidak ada masalah," kata Menteri P2MI Abdul Kadir Karding dikutip dari Antara.
Selain terus memantau perkembangan situasi di negara itu, KP2MI juga berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dalam menyiapkan upaya mitigasi jika kondisi di negara itu memerlukan upaya penanganan untuk melindungi para pekerja migran.
"Kita sudah koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri apa-apa yang bisa kita siapkan dalam rangka memitigasi kalau ada apa-apa," katanya.
Meski demikian, ia berharap situasi politik di negara itu tetap aman sehingga tidak perlu ada penanganan khusus bagi PMI yang bekerja di negara tersebut.
"Mudah-mudahan tidak ada apa-apa," katanya menambahkan.
Sementara itu, terkait roster atau sebanyak 13.611 calon PMI yang telah disetujui tetapi belum diberangkatkan ke Korsel, Menteri Karding mengatakan kementeriannya terus berupaya mencari cara untuk mempercepat penyerapan para calon PMI tersebut.
"Kami sedang berpikir keras untuk bagaimana caranya supaya teman roster atau teman-teman yang belum terserap ini segera diserap," katanya.
Selain itu, KP2MI juga berupaya untuk mengendalikan kemungkinan penambahan jumlah roster tersebut sehingga tidak menimbulkan dampak sosial politik di dalam negeri.
"Jadi, jangan terus nambah, terlalu banyak, karena kalau terlalu banyak nanti akan berefek pada kondisi sosial politik kita di dalam negeri," katanya.
6 bulan yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
HUKUM | 15 jam yang lalu
OLAHRAGA | 13 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 17 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
HUKUM | 18 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu