Polisi Klarifikasi Isu Pemerasan WNA Malaysia di DWP, Ini Penjelasannya
BeritaNasional.com - Polisi akhirnya angkat bicara terkait isu pemerasan yang melibatkan Warga Negara Asing (WNA) asal Malaysia yang diduga diperas saat menonton Djakarta Warehouse Project (DWP) di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Kasatnarkoba Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Jamalinus Nababan, mengaku tidak mengetahui tentang dugaan pemerasan melalui tes urine acak yang dilakukan polisi terhadap penonton DWP.
"Kalau sepengetahuan kami, kami tidak memonitor kejadian seperti itu, ditangkap, dipalak, dan tes urine," ujar Jamalinus saat dihubungi, Kamis (19/12/2024).
Meski demikian, Jamalinus menegaskan bahwa pihaknya akan memeriksa anggotanya yang bertugas di DWP 2024 guna memastikan kebenaran kabar yang kini tengah viral di media sosial tersebut.
"Kami sedang cek juga ke jajaran kami apakah ada kejadian seperti yang diberitakan," ujarnya.
Pada kesempatan terpisah, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menyarankan agar isu viral ini ditanyakan kepada Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya.
"Koordinasi dengan Narkoba Polda," kata Susatyo.
Sementara itu, pihak penyelenggara DWP pun mengakui adanya keresahan yang disampaikan oleh para penonton terkait pengalaman buruk tersebut.
“Kepada keluarga DWP yang luar biasa, kami mendengar kekhawatiran Anda dan sangat menyesalkan tantangan dan frustrasi yang Anda alami. Meskipun beberapa aspek dari situasi tersebut berada di luar kendali langsung kami, kami sepenuhnya memahami dampaknya terhadap Anda,” tulis akun Instagram @djakartawarehouseproject dalam bahasa Inggris, dikutip Kamis (19/12/2024).
Dalam keterangan tersebut, pihak penyelenggara memastikan bahwa keselamatan, kesejahteraan, dan pengalaman setiap pengunjung merupakan prioritas utama yang harus selalu dijaga.
“Kami secara aktif bekerja sama dengan otoritas dan badan pemerintah terkait untuk menyelidiki secara menyeluruh apa yang terjadi dan memastikan tindakan konkret dilaksanakan guna mencegah insiden serupa terjadi lagi di masa mendatang,” tuturnya.
Sebagai informasi, kabar mengenai pemerasan ini viral di media sosial, dengan sejumlah penonton DWP asal Malaysia mengaku menjadi korban pemerasan oleh oknum kepolisian.
Akibatnya, perhelatan yang berlangsung pada 13 hingga 15 Desember lalu menuai kesan negatif dan memunculkan narasi boikot terhadap festival musik tahunan Jakarta ini.
“Di Instagram lagi beredar template ini. Dari komentar akun resmi DWP, banyak WNA, khususnya Malaysia, yang ditangkap dan dipalak,” tulis akun X @senjatanuklir.
6 bulan yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 21 jam yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 23 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu