Asal Usul Saku
BeritaNasional.com - Saku adalah bagian dari pakaian yang berfungsi untuk menyimpan barang supaya lebih mudah diakses oleh tangan. Pernahkah kamu memperhatikan ukuran saku pada pakaian perempuan dan laki-laki? Kamu boleh bandingkan ukuran saku pada celana jeans milikmu dan pasanganmu. Perbedaan ukuran saku ini ternyata sudah terjadi sejak jaman dulu lho!
Sejarah panjang saku pada pakaian perempuan ternyata berdampak pada keberadaannya di berbagai jenis pakaian di jaman sekarang. Saku pada pakaian perempuan mempunyai ukuran lebih kecil dari pakaian laki-laki. Bahkan tak sedikit pakaian perempuan yang mempunyai fake pocket atau saku tanpa fungsi, seperti pada blazer atau kemeja.
Bagaimana cerita di balik pembuatan saku pada pakaian yang memunculkan perdebatan panjang? Kita cari tahu sejarah saku pada pakaian perempuan.
Pada awalnya, saku tidak dijahit sebagaimana yang kita temukan di celana atau jaket seperti sekarang. Melainkan suatu komponen atau ornamen fungsional yang terpisah dari pakaian. Orang-orang di abad ke 17 membuat kantung dengan tali dan diikat pada pinggang. Kantung tersebut dibuat dari bahan sisa jahitan, namun ada pula yang menggunakan bahan katun, sutera, dan kulit hewan.
Bentuk saku pada masa itu adalah melebar ke bawah. Mulut saku ada yang dibuat vertikal dan horizontal. Hiasan yang paling sering ditemukan adalah bordiran bergambar bunga atau inisial nama pemiliknya. Karena meletakkan saku di luar pakaian rawan dicuri, banyak orang mulai berpikir untuk meletakkan saku di balik pakaian mereka.
Memasuki abad ke 18, merupakan masa kejayaan kegunaan saku terutama pada gaun perempuan. Terkenal dengan Era Victoria dan Edwardian, gaun perempuan pada masa itu disokong oleh petticoat yang besar dan dilapisi tumpukan kain yang banyak. Sehingga ada beberapa pendapat mengatakan saku pada gaun perempuan Era Victoria seakan tidak mempunyai batasan ruang.
Kerangka pakaian mereka bahkan ada yang didesain untuk menyembunyikan saku di balik gaun besar mereka, yang disebut petticoat hoop. Kamu bisa menyimpan apa pun di dalam saku tak berujung, seperti makanan, botol minuman keras, sampai senjata tajam.
Gaya busana di abad ke 19 mulai berubah ke era Regency. Perempuan tidak lagi mengenakan gaun lebar dengan petticoat. Gaun perempuan yang populer pada masa itu memperlihatkan bentuk tubuh yang ramping dan garis pinggang yang tinggi mendekati garis dada.
Karena meletakkan saku di gaun ramping itu mustahil dan akan merusak penampilan, maka para perempuan menggantinya dengan menjinjing tas tangan untuk menyimpan barang-barang pribadi mereka. Saku hanya ada pada pakaian laki-laki dan ukurannya cukup besar dibanding tas tangan perempuan di era Regency.
Awal abad ke 20 mulai tercetus Perang Dunia I. Tidak hanya para laki-laki yang bergabung di militer, para perempuan pun banyak yang turun ke medan perang. Hal ini tentu saja berpengaruh pada gaya berbusana mereka sehari-hari.
6 bulan yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu