Profil Shin Tae-yong, Pelatih Timnas Indonesia yang Dikabarkan Dipecat
BeritaNasional.com - Rumor pemecatan Shin Tae-yong dari kursi kepelatihan Timnas Indonesia semakin menguat. Bahkan, pada hari ini, Senin (6/1/2025) PSSI dijadwalkan mengungkap rencana barunya di tahun 2025.
Rumor pemecatan STY mencuat setelah gagal membawa skuad Garuda mencapai target minimal melaju ke semifinal di ASEAN Cup atau Piala AFF 2024.
Bahkan, rumor pergantian STY itu sampai dengan ditulis oleh salah satu media asal Italia.
Rumor pemecatan STY semakin berkembang usai Media Italia Tuttosport menulis artikel pada 30 Desember 2024 berjudul "Thohir Ingin Piala Dunia: Pelatih Eropa untuk Indonesia”.
Disebut-sebut, Erick Thohir ingin mengganti Shin Tae-yong dari kursi pelatih Indonesia sebelum dua laga putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Australia dan Bahrain pada Maret 2025.
Tuttosport berpendapat bahwa strategi pelatih asal Korea Selatan itu yang mengandalkan "fisik dan lari" sudah tidak "memuaskan lagi" dengan permainan tim Garuda yang banyak dihuni pemain-pemain yang merumput di kompetisi Eropa.
Berikut profil Shin Tae-yong yang sudah melatih Timnas Indonesia
Shin Tae-yong, atau yang akrab disapa STY, adalah sosok pelatih sepak bola yang namanya melejit di kancah internasional. Lahir di Yeongdeok, Korea Selatan, pada 11 Oktober 1970, Shin telah menapaki perjalanan panjang dalam dunia sepak bola, baik sebagai pemain maupun pelatih.
Sebagai pemain, ia dikenal sebagai gelandang kreatif dengan kemampuan memimpin permainan di lapangan. Sepanjang karirnya, ia telah mencatatkan berbagai pencapaian gemilang, termasuk memenangkan Liga Champions AFC tahun 1995 bersama Seongnam Ilhwa Chunma. Kini, ia menjabat sebagai pelatih kepala tim nasional Indonesia, membawa harapan baru untuk sepak bola tanah air.
Karir Shin Tae-yong tidak hanya berkilau di lapangan hijau sebagai pemain, tetapi juga di pinggir lapangan sebagai pelatih. Berbekal pengalaman panjang dan pemahaman taktik modern, ia berhasil mencatat sejarah sebagai orang pertama yang memenangkan Liga Champions AFC baik sebagai pemain maupun pelatih.
Dedikasinya dalam membina talenta muda dan pendekatan disiplin tinggi membuatnya dihormati di mana pun ia melatih. Di Indonesia, Shin dianggap sebagai figur yang telah membawa transformasi besar dalam cara bermain tim nasional, serta meningkatkan kepercayaan diri generasi muda dalam menghadapi tantangan sepak bola internasional.
Shin mengawali perjalanan sepak bolanya di Universitas Yeungnam dari tahun 1988 hingga 1991, sebelum memulai karir profesionalnya sebagai gelandang serang yang tangguh.
Karir Klub
Seongnam Ilhwa Chunma (1992–2004)
Shin memulai karir profesionalnya di Seongnam Ilhwa Chunma, salah satu klub papan atas di Korea Selatan. Ia bermain selama 12 tahun dan mencatatkan 296 penampilan dengan torehan 76 gol.
Di klub ini, Shin meraih berbagai gelar domestik, termasuk beberapa kali juara K-League dan menjadi bagian penting dari keberhasilan Seongnam meraih trofi Liga Champions AFC pada 1995.
Queensland Roar (2005)
Menjelang akhir karirnya sebagai pemain, Shin pindah ke Australia untuk bermain bersama Queensland Roar di A-League. Namun, ia hanya tampil satu kali sebelum pensiun dan mengalihkan fokusnya ke dunia kepelatihan.
Karir Tim Nasional
Sebagai pemain, Shin Tae-yong memperkuat tim nasional Korea Selatan di berbagai kelompok usia. Ia mencatatkan 23 penampilan dan 3 gol bersama tim senior dari tahun 1992 hingga 1997.
Ia turut bermain di ajang-ajang bergengsi seperti Kualifikasi Piala Dunia FIFA. Shin dikenal sebagai gelandang yang cerdas, memiliki visi permainan yang tajam, dan kemampuan mencetak gol dari lini kedua.
Karir Kepelatihan
Awal Karir (2005–2012)
Setelah pensiun sebagai pemain, Shin memulai karir kepelatihannya sebagai asisten pelatih di Queensland Roar (2005–2008) sebelum kembali ke Korea Selatan untuk melatih Seongnam Ilhwa Chunma (2008–2012).
Di Seongnam, ia mencetak sejarah dengan membawa klub tersebut memenangkan Liga Champions AFC 2010, menjadikannya orang pertama yang meraih gelar ini baik sebagai pemain maupun pelatih.
Tim Nasional Korea Selatan (2014–2018)
Shin kemudian bergabung dengan staf pelatih tim nasional Korea Selatan, baik di level senior maupun kelompok usia. Ia memimpin tim U-23 ke ajang Olimpiade 2016 dan menangani tim U-20 pada Piala Dunia U-20 FIFA 2017.
Pada 2017, ia ditunjuk sebagai pelatih kepala tim senior Korea Selatan dan membawa timnya ke Piala Dunia FIFA 2018 di Rusia. Salah satu pencapaian gemilangnya adalah mengalahkan juara bertahan Jerman 2-0 di babak grup, meskipun Korea Selatan gagal melaju ke babak gugur.
Tim Nasional Indonesia (2020–sekarang)
Pada Desember 2019, Shin Tae-yong resmi ditunjuk sebagai pelatih tim nasional Indonesia, mencakup tim senior, U-23, dan U-20.
Di bawah kepemimpinannya, Indonesia menunjukkan peningkatan signifikan, termasuk mencapai final Piala AFF 2020 dan mempersiapkan pemain muda untuk turnamen besar. Shin dikenal dengan pendekatan disiplin yang ketat, memfokuskan pada kebugaran, mentalitas, dan taktik yang modern.
Gaya Bermain dan Filosofi Kepelatihan
Sebagai pemain, Shin Tae-yong dikenal sebagai gelandang serang yang kreatif, dengan kemampuan mengatur permainan dan mencetak gol dari jarak jauh.
Sebagai pelatih, ia menganut filosofi sepak bola modern yang menekankan pressing tinggi, transisi cepat, dan organisasi pertahanan yang kuat. Shin juga dikenal mengutamakan pengembangan pemain muda, seperti yang terlihat dalam proyeknya bersama tim U-20 Indonesia.
Universitas Yeungnam
Piala Presiden Korea: 1991
Seongnam Ilhwa Chunma
K League 1: 1993, 1994, 1995, 2001, 2002, 2003
Piala FA Korea: 1999
Piala Liga Korea: 1992, 2002, 2004
Piala Super Korea: 2002
Liga Champions AFC (Kejuaraan Klub Asia): 1995
Piala Super Asia: 1996
Kejuaraan Klub Asia-Afrika: 1996
Piala Champions A3: 2004
Penghargaan Individu
Pendatang Baru Terbaik K League: 1992
K League 1 Best XI: 1992, 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002, 2003
Pemain Terbaik K League 1: 1995, 2001
Top Skor K League 1: 1996
K League 30th Anniversary Best XI: 2013
Sebagai Pelatih
Penghargaan Individu
Pelatih Terbaik Piala FA Korea: 2011
Seongnam Ilhwa Chunma
Liga Champions AFC: 2010
Piala FA Korea: 2011
Runner-up Piala FA Korea: 2009
Korea Selatan U-23
Runner-up Kejuaraan U-23 AFC: 2016
Korea Selatan
Juara Kejuaraan EAFF: 2017
Indonesia
Runner-up Kejuaraan AFF: 2020
Indonesia U-23
Runner-up Kejuaraan Remaja U-23 AFF: 2023
Medali Perunggu SEA Games: 2021
(Red / Nailil Hikmah)
6 bulan yang lalu
EKBIS | 8 jam yang lalu
OLAHRAGA | 12 jam yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 7 jam yang lalu
OLAHRAGA | 20 jam yang lalu