Intip Dapur SPPG, Menkop Budi Arie Ingatkan Seluruh Bahan Baku Jangan Impor

Oleh: Bachtiarudin Alam
Senin, 06 Januari 2025 | 11:45 WIB
Menkop Budi Arie (dua dari kiri) meninjau dapur salah satu SPPG untuk program makan bergizi gratis. (BeritaNasional/Bachtiarudin)
Menkop Budi Arie (dua dari kiri) meninjau dapur salah satu SPPG untuk program makan bergizi gratis. (BeritaNasional/Bachtiarudin)

BeritaNasional.com - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi memastikan seluruh bahan baku dalam program makan bergizi gratis (MBG) harus berasal dari dalam negeri dengan memanfaatkan pelaku usaha di daerah masing-masing.

Hal itu disampaikan Budi Arie saat meninjau langsung Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) khusus Lanud Halim Perdanakusuma pada Senin (6/1/2025).

“Nah, itu juga ditegaskan oleh Pak Presiden. Bahwa jangan ada barang impor dalam program makan bergizi gratis ini supaya bisa menggerakkan ekonomi masyarakat,” kata Budi Arie kepada awak media.

Dengan menggunakan bahan baku dari dalam negeri, program MBG ini diyakini akan memberikan efek ekonomi yang besar bagi masyarakat. Dengan pergerakan ekonomi pada seluruh tingkatan masyarakat.

“Kalau dari kooperasi kami sudah mendata ada sekitar 1.332. Kooperasi yang sudah siap untuk menjadi pemasok bahan baku untuk makan bergizi gratis. Seluruh Indonesia. Jadi per provinsinya sudah ada dan lain-lain,” katanya.

Termasuk dengan 1.500 paket makanan yang disiapkan SPPG Khusus Lanud Halim Perdanakusuma dengan berbagai lauk pauk yang seluruh bahan baku dipastikan dari dalam negeri.

Adapun menu utama untuk hari perdana dari SPPG ini yakni nasi dan ayam teriyaki. Selanjutnya, ada menu pendamping seperti tumis buncis hingga buah pisang yang dibagikan ke lima sekolah.

“Tadi saya lihat tuh dari mulai nasinya pasti dari Indonesia. Nggak tahu dari mana, Cianjur atau mana. Ayamnya pasti dari peternak kita. Sayurnya buncis dari kebun sayur mana di Bandung mungkin atau Cianjur. Pisangnya pasti buatan Indonesia,” ujarnya.

Karena itu, Budi Arie berharap program MBG ini berjalan lancar sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Sebab, ada dampak ekonomi yang besar di samping memperkuat kebutuhan gizi anak-anak.

“Nah, di situ aja kan sudah dilihat, ini semua pasti buatan Indonesia. Supaya tujuan MBG ini untuk menggerakkan ekonomi masyarakat bisa terwujud,” katanya.

“Nanti dipantau. Tapi, menurut diskusi yang sudah dilakukan itu bisa mengungkit, program MBG ini bisa mengungkit 0,89% pertumbuhan ekonomi nasional. Bayangin coba, di 2025. Daya ungkitnya signifikan,” tambahnya.

Sekedar informasi, pemerintah telah memulai program makan bergizi gratis sejak hari ini, Senin (6/1/2024) di beberapa titik di tanah air. Dengan total 190 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang bakal menyediakan makanan untuk program MBG.

"Ini data 190 lokasi SPPG yang siap operasional per tanggal 6 Januari 2025," kata Kepala Biro Hukum dan Humas Badan Gizi Nasional (BGN) Kombes Pol Lalu Muhammad Iwan Mahardan kepada wartawan, Minggu (5/1/2025).

Jika diperinci, ada 5 titik lokasi di Jakarta, 40 titik di Jawa Tengah, 32 titik di Jawa Timur, Jawa Barat 58 titik, lalu masing-masing 3 di Banten dan DI Yogyakarta.

Sebanyak 6 titik di Aceh, 1 di Bali, 1 di Gorontalo, 2 di Kalimantan Selatan, masing-masing 1 di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, 8 kecamatan di Kepulauan Riau.

Kemudian, 4 titik di Lampung, masing-masing 2 di Maluku dan Maluku Utara, 1 titik di Nusa Tenggara Timur, 2 di Papua Barat, 1 di Papua Selatan, 3 titik di Riau.

Masing-masing 1 titik di Sulawesi Barat dan Sulawesi Utara, 8 di Sulawesi Selatan, 2 titik di Sulawesi Tenggara, dan masing-masing 1 di Sumatera Barat dan Sumatera Utara.

 sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: