Apa Itu Gwarosa? Fenomena Kematian Akibat Kerja Berlebihan di Korea Selatan
BeritaNasional.com - Korea Selatan dikenal sebagai salah satu negara dengan tingkat produktivitas tinggi. Namun, di balik kemajuan ekonomi dan inovasi teknologi, tersembunyi fenomena mengkhawatirkan yang disebut gwarosa (과로사), istilah yang merujuk pada kematian akibat kerja berlebihan.
Fenomena ini telah menjadi perhatian serius di negara yang terkenal dengan budaya kerja keras dan persaingan ketat tersebut.
Apa Itu Gwarosa?
Secara harfiah, gwarosa berarti "kematian karena kerja berlebihan". Istilah ini digunakan untuk menggambarkan kematian mendadak akibat stres yang ekstrem, jam kerja panjang, dan tekanan kerja yang berat. Kasus gwarosa biasanya disebabkan oleh penyakit seperti serangan jantung, stroke, atau gangguan kesehatan lain yang dipicu oleh kelelahan fisik dan mental.
Fenomena serupa juga terjadi di Jepang, dikenal sebagai karoshi. Namun, di Korea Selatan, gwarosa semakin menjadi sorotan seiring meningkatnya tuntutan kerja di berbagai sektor industri.
Faktor Penyebab Gwarosa
Jam Kerja Panjang
Meskipun pemerintah Korea Selatan telah memberlakukan kebijakan pengurangan jam kerja dari 68 jam per minggu menjadi 52 jam pada 2018, budaya kerja lembur tetap mengakar kuat. Banyak pekerja merasa wajib untuk bekerja lebih lama demi menjaga citra di mata atasan.
Tekanan Kompetisi
Persaingan ketat di tempat kerja, terutama di industri teknologi dan manufaktur, membuat karyawan sering mengorbankan waktu istirahat demi mencapai target yang tinggi.
Kurangnya Kesadaran Akan Keseimbangan Hidup
Budaya kerja di Korea Selatan sering kali menempatkan pekerjaan di atas kesehatan dan kehidupan pribadi. Hal ini menyebabkan banyak pekerja mengabaikan kebutuhan istirahat dan perawatan diri.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Fenomena gwarosa tidak hanya berdampak pada individu dan keluarga, tetapi juga membawa konsekuensi sosial dan ekonomi.
Banyak perusahaan menghadapi tekanan untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan mengurangi tingkat stres di tempat kerja. Di sisi lain, gwarosa juga memicu diskusi tentang pentingnya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi (work-life balance).
Upaya Pencegahan
Pemerintah Korea Selatan telah mengambil berbagai langkah untuk mengurangi kasus gwarosa, di antaranya:
-Menerapkan batasan jam kerja maksimum.
-Memberikan insentif kepada perusahaan yang mengadopsi kebijakan kerja fleksibel.
-Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental melalui kampanye nasional.
Namun, perubahan budaya kerja tidak dapat dicapai hanya melalui regulasi. Dibutuhkan perubahan mindset di kalangan pekerja dan pemberi kerja untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih manusiawi.
Gwarosa adalah pengingat nyata akan dampak negatif dari budaya kerja yang tidak sehat. Fenomena ini menjadi pelajaran penting bagi negara lain untuk memperhatikan kesejahteraan tenaga kerja sebagai bagian dari strategi pembangunan yang berkelanjutan.
Red/Fadia Rahma B
6 bulan yang lalu
EKBIS | 21 jam yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 20 jam yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 9 jam yang lalu
DUNIA | 19 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu