Terlilit Pinjol dan Judol, Suami Tega Habisi Keluarga hingga Bunuh Diri

Oleh: Bachtiarudin Alam
Selasa, 07 Januari 2025 | 16:52 WIB
Ilustrasi tempat kejadian perkara. (BeritaNasional/Elvis Sendouw))
Ilustrasi tempat kejadian perkara. (BeritaNasional/Elvis Sendouw))

BeritaNasional.com - Polisi mengungkap hasil penyelidikan terbaru terkait pasangan suami istri (pasutri) AF (31) dan YL (28) serta satu anaknya, AH (3), yang ditemukan tewas di dalam rumah kawasan Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten. 

Kapolsek Ciputat Timur Kompol Kemas Arifin mengungkapkan bahwa kematian sekeluarga itu dipicu dari tindakan AF yang membunuh istrinya, YL, dan anaknya sampai akhirnya memutuskan gantung diri. 

"Kami sampaikan bahwa YL dan AH diduga dijerat terlebih dahulu oleh korban AF. Baru korban AF melakukan gantung diri," kata Kemas kepada wartawan pada Selasa (7/1/2025). 

Hal tersebut didasarkan pada pemeriksaan terhadap para korban. Dari hasil autopsi, ditemukan luka jeratan di leher YL dan AH. Sementara itu, di leher AF, terdapat jeratan usai nekat gantung diri. 

"Disimpulkan bahwa untuk AF khasnya adalah korban gantung diri untuk YL dan AH adalah terdapat luka ciri khas penjeratan. Ini terhadap hasil pemeriksaan visum," ucapnya. 

Penyebab aksi nekat AF membunuh istri dan anaknya diduga merasa frustrasi akibat terlilit utang pinjaman online (pinjol) dan permainan judi online (judol).

"Didapatkan hasil di HP milik korban AF ditemukan beberapa bukti akses terhadap aplikasi beberapa pinjaman online, kredit online, dan beberapa situs judi online," kata Kemas.

Hal itu didapat berdasarkan pemeriksaan forensik digital. Selain itu, ada e-mail yang dikirim AF kepada Bank Indonesia berisi pemberitahuan tidak bisa melunasi utang-utang dari pinjaman online. 

“Kami tambahkan juga, korban pernah mengirimkan e-mail ke Bank Indonesia, judulnya bicara@BI. Korban ini bercerita dalam e-mail bahwa sedang mengalami kesulitan untuk membayar pinjaman-pinjaman yang ada pada dirinya," jelasnya. 

"Hasil dari digital forensik tersebut berkesesuaian dengan keterangan dua saksi. Korban YL pernah menyampaikan ada masalah keuangan terkait penagihan-penagihan yang dialamatkan ke keluarga yang bersangkutan," imbuhnya. 

Akibat rasa frustrasinya itu, AF memutuskan membunuh keluarga dan mengakhiri hidupnya. Ternyata, sebelum membunuh, AF mengakses dua website cara melakukan pembunuhan. 

"Pengguna barang bukti dalam hal ini AF mengunjungi situs website (pembunuhan). Dua menit kemudian, diakses pula oleh pengguna barang bukti, yaitu AF, mengunjungi situs website (pembunuhan)," imbuhnya.

Kasus ini sempat viral setelah warga menemukan satu keluarga berinisial AF (31) suami, istri inisial YL (28), dan anak inisial AH (3). Jasad ketiga korban ditemukan pada Minggu (15/12/2024) pukul 11.00 WIB.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: