Korban Kebakaran Los Angeles Harus Berjuang Keras untuk Dapatkan Uang Asuransi

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Selasa, 14 Januari 2025 | 19:45 WIB
Ilustrasi kebakaran hutan dan lahan (Foto/EFI)
Ilustrasi kebakaran hutan dan lahan (Foto/EFI)

BeritaNasional.com - Para pemilik rumah di California telah kehilangan segalanya akibat kebakaran dahsyat di kawasan Los Angeles minggu ini. Kini mereka harus berjuang mendapatkan ganti rugi dari perusahaan asuransi mereka, mendapatkan kembali nilai polis pemilik rumah mereka.

Jika cukup beruntung mereka bisa mendapatkan uang asuransi akibat kerugian yang mereka alami.

Perkiraan kerugian ekonomi akibat kebakaran di Los Angeles kini mencapai 52 miliar-57 miliar dolar AS. Para pendukung veteran bencana di masa lalu mengatakan, para pemilik rumah akan memerlukan dokumen berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk membuktikan bahwa mereka telah kehilangan rumah dan harta bendanya. Mereka harus menyiapkan banyak dokumen legal.

Perubahan iklim, pemanasan global, dan makin rentannya terjadi bencana alam menyebabkan industri asuransi mengalami kekacauan yang signifikan. Banyak perusahaan asuransi berusaha menekan pengeluarannya untuk konsumen.

Dalam bencana-bencana yang terjadi baru-baru ini, banyak perusahaan asuransi lebih menghemat biaya daripada membantu konsumen yang mengalami bencana.

Amy Bach dari kelompok konsumen United Policyholders mengatakan, “Kita akan melihat beberapa kebijakan yang aneh di luar sana, saat kita meminta perusahaan membayar asuransi kerugian. Bahkan ada beberapa bahasa yang tidak biasa kita gunakan.”

Bahkan banyak perusahaan asuransi terkemuka, dengan alasan dampak krisis iklim yang mengganggu stabilitas, telah menolak memberikan asuransi kepada para pemilik properti yang dianggap berisiko tinggi terhadap kebakaran hutan dan bencana alam lainnya. Hal ini termasuk wilayah Pacific Palisades dan Altadena yang terkena dampak paling parah dari kehancuran akibat kebakaran hutan dan lahan Los Angeles.

Dikutip dari Guardian, ribuan pemilik rumah yang ditolak asuransinya, kemungkin harus bergantung pada program asuransi darurat negara yang mahal dan rumit untuk diikuti dan membatasi pembayarannya sebesar 3 juta dolar AS per rumah tangga, jauh lebih rendah daripada harga banyak rumah beserta isinya yang kebakaran.
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: