Cara Update Dapodik Versi 2025 B dan Informasi Terbaru soal Input Data Dapodik

BeritaNasional.com - Masyarakat, khususnya para pendidik dan operator Dapodik (Data Pokok Pendidikan), kini banyak yang mencari tahu cara update Dapodik versi 2025 B. Pembaruan ini diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui situs resmi untuk memastikan data pendidikan yang tercatat dalam sistem ini tetap akurat dan up-to-date. Berikut adalah panduan lengkap mengenai cara update Dapodik versi 2025 B dan informasi terkait kapan terakhir kali input data Dapodik.

Apa itu Dapodik?
Dapodik adalah sistem yang digunakan oleh Kemendikbudristek untuk mengelola data pokok pendidikan di seluruh Indonesia. Sistem ini berfungsi untuk memantau dan mengelola data sekolah, guru, siswa, fasilitas, dan berbagai informasi terkait pendidikan yang mendukung kebijakan pendidikan di tanah air.

Langkah-langkah Update Dapodik Versi 2025 B

Jika Anda adalah seorang operator Dapodik yang perlu melakukan pembaruan ke versi terbaru, berikut adalah langkah-langkah yang perlu diikuti:

1. Persiapkan Persyaratan Sistem
Sebelum memulai pembaruan, pastikan komputer atau perangkat yang digunakan memenuhi persyaratan sistem yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi Dapodik versi terbaru. Beberapa persyaratan dasar meliputi:
- Sistem operasi Windows 7, 8, 10, atau 11 (32-bit atau 64-bit).
- RAM minimal 4 GB.
- Prosesor dengan kecepatan minimal 2.0 GHz.
- Koneksi internet yang stabil.

2. Unduh Installer Dapodik Versi 2025 B
Langkah pertama untuk memperbarui Dapodik adalah mengunduh installer versi terbaru (2025 B) dari link resmi Kemendikbudriste. Pastikan untuk hanya mengunduh dari situs resmi agar terhindar dari file yang tidak sah atau berpotensi membahayakan perangkat Anda.

- Link resmi untuk download Dapodik versi 2025 B :  
  [https://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id/](https://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id/)

3. Instal Aplikasi Dapodik Versi 2025 B
Setelah mengunduh installer, buka file installer tersebut dan ikuti petunjuk di layar untuk memulai proses instalasi. Jika Anda sebelumnya sudah menginstal versi Dapodik yang lebih lama, pastikan untuk mengikuti instruksi yang diberikan agar proses pembaruan berjalan lancar.

4. Verifikasi Data dan Proses Sinkronisasi
Setelah berhasil menginstal Dapodik versi 2025 B, buka aplikasi dan lakukan verifikasi data yang ada. Pastikan bahwa data pendidikan yang sudah dimasukkan sebelumnya telah terupdate dengan baik dan sesuai dengan standar yang berlaku. Setelah itu, lakukan proses sinkronisasi untuk mengirimkan data ke server pusat Kemendikbudristek.

5. Periksa Pembaruan
Cek apakah aplikasi Dapodik versi 2025 B sudah berfungsi dengan baik. Jika ada pembaruan tambahan atau bug fix, pastikan untuk mengunduh dan menginstal versi terbaru jika tersedia.

Kapan Terakhir Input Data Dapodik?

Terkait dengan batas waktu input data Dapodik, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah mengeluarkan informasi terbaru mengenai tanggal terakhir untuk melakukan input data untuk tahun ajaran 2025. 

Berdasarkan kebijakan yang berlaku, batas waktu terakhir untuk input data Dapodik adalah tanggal 31 Januari 2025. Pada tanggal tersebut, seluruh data yang telah dimasukkan oleh sekolah dan operator Dapodik akan dihentikan dan tidak bisa lagi dilakukan perubahan. Oleh karena itu, penting bagi setiap sekolah untuk memastikan bahwa seluruh data yang diperlukan sudah lengkap dan akurat sebelum batas waktu tersebut.

Mengapa Pembaruan Dapodik Versi 2025 B Penting?

Pembaruan sistem Dapodik ke versi 2025 B bertujuan untuk meningkatkan kualitas data pendidikan dan memfasilitasi proses pelaporan yang lebih efisien. Pembaruan ini juga mencakup perbaikan bug, penyesuaian fitur, dan peningkatan keamanan data, yang sangat penting bagi seluruh pihak yang terlibat dalam pengelolaan data pendidikan.

Dengan menggunakan Dapodik versi terbaru, operator dan pihak sekolah dapat mengakses fitur-fitur yang lebih canggih dan mempermudah proses pengelolaan data, seperti pengelolaan anggaran, tenaga pendidik, fasilitas, dan lebih banyak lagi. Hal ini tentu mendukung kemajuan sektor pendidikan di Indonesia.

(Red/Novita Dwiyanti)