Kebakaran Hebat Glodok Plaza: 7 Korban Tewas, Proses Identifikasi DNA Dilakukan

Oleh: Tim Redaksi
Sabtu, 18 Januari 2025 | 13:15 WIB
Situasi gedung Glodok Plaza beberapa jam setelah kebakaran (BeritaNasional/Oke Atmaja)
Situasi gedung Glodok Plaza beberapa jam setelah kebakaran (BeritaNasional/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com -  Kebakaran besar melanda Glodok Plaza, Jakarta Barat, Rabu malam, 15 Januari 2025. Insiden ini tidak hanya mengakibatkan kerusakan besar, tetapi juga memakan korban jiwa. Berikut  perkembangan terbaru peristiwa tragis tersebut:

1. Tujuh Korban Tewas Ditemukan

Tim pemadam kebakaran berhasil mengevakuasi tujuh jenazah korban dari dalam gedung. Jenazah-jenazah tersebut telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk proses identifikasi lebih lanjut. Proses evakuasi terus dilakukan guna memastikan tidak ada korban lain yang tertinggal di lokasi.

2. Kendala dalam Proses Evakuasi

Petugas pemadam kebakaran menghadapi tantangan besar selama proses evakuasi. Banyaknya sekat ruangan dan puing-puing runtuhan di bagian atas gedung menjadi penghalang utama bagi tim penyelamat. Kondisi ini memperlambat upaya pencarian korban serta pengendalian api.

3. Proses Identifikasi dengan Tes DNA

Kepala RS Polri, Brigjen Polisi Prima Heru Yulihartono, mengungkapkan bahwa proses identifikasi korban dilakukan oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI). Mengingat kondisi jenazah yang terbakar parah, identifikasi hanya dapat dilakukan melalui pemeriksaan DNA. Proses ini diperkirakan membutuhkan waktu sekitar satu pekan hingga hasilnya dapat diumumkan.

Penyelidikan Penyebab Kebakaran

Hingga saat ini, pihak berwenang masih menyelidiki penyebab kebakaran untuk memastikan sumber api. Selain itu, upaya evakuasi dan identifikasi korban terus diintensifkan demi memberikan kepastian kepada keluarga yang terdampak.

Peristiwa ini menjadi perhatian serius masyarakat dan otoritas terkait. Dukungan bagi keluarga korban terus diupayakan, sementara pemerintah dan petugas terkait bekerja keras menyelesaikan proses penyelamatan serta penyelidikan.

Red/Fadia Rahma Bsinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: