Soal Aksi Demo di Kemdiktisaintek, Satryo Soemantri Brodjonegoro: Kami Lakukan Mutasi Besar-besaran

Oleh: Tim Redaksi
Selasa, 21 Januari 2025 | 15:34 WIB
Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro saat diwawancarai. (BeritaNasional/Ahda)
Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro saat diwawancarai. (BeritaNasional/Ahda)

BeritaNasional.com - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro buka suara terkait aksi unjuk rasa pegawainya karena persoalan mutasi.

Menurut dia, mutasi ini bertujuan merestrukturisasi tubuh kementerian yang dipecah tiga di era Presiden Prabowo Subianto.

"Demo itu terkait kami yang sedang melakukan upaya mutasi besar-besaran karena pecahnya jadi tiga menteri. Kami perlu banyak orang. Kami ingin benahi sesuai amanat. Presiden harus hemat dengan anggaran pemerintah," ungkapnya di Bandung pada Senin yang dikutip dari Antaranews.

Satryo menjelaskan ada pihak yang tidak bersedia untuk dimutasi yang disebutnya memicu demonstrasi di Kantor Kemendiktisaintek di Jakarta.

"Kami melakukan mutasi yang cukup besar, karena memang ada pihak yang tidak berkenan," ujarnya.

Satryo pun membantah bahwa dirinya pemarah dan suka menampar seperti yang dituliskan dalam salah satu spanduk saat aksi demonstrasi itu.

"Enggak ada, tidak benar. Pendemo kan cari sesuatu yang menarik, intinya kita sedang bersih-bersih," ujarnya.

Diketahui, Kemdiktisaintek sendiri merupakan salah satu pengembangan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada pemerintahan sebelumnya, bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dan Kementerian Kebudayaan.

Sebanyak 235 ASN Kementerian Dikti Saintek menggelar aksi di depan kantor kementerian mereka pada Senin ini yang dikabarkan dipicu pemberhentian mendadak seorang pegawai yang dilakukan secara verbal.

Peserta aksi memadati depan kantor kementerian sambil membawa spanduk dengan tulisan bernada protes terhadap institusi dan Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro.

Salah satu spanduk bertuliskan 'Institusi negara bukan perusahaan pribadi Satryo dan Istri!'. Kemudian ada juga yang bertuliskan 'Kami ASN dibayar oleh negara, bekerja untuk negara, bukan babu keluarga'.

"Kami lebih kepada menyampaikan saja, terutama adalah kepada pejabat atau kepada Bapak Presiden yang sebenarnya mengangkat dan menunjuk beliau (Satryo Soemantri Brodjonegoro) sebagai menteri," kata Ketua Paguyuban Pegawai Dikti Suwitno.

 sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: