Pemerintah Pastikan AS Tetap Jadi Mitra Dagang Utama

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Selasa, 21 Januari 2025 | 21:30 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Foto/X).
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Foto/X).

BeritaNasional.com -  Pemerintah meyakini ekspor Indonesia ke Amerika Serikat (AS) akan tetap mencatatkan surplus saat Donald Trump kembali menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menilai pengalaman pada periode pertama kepemimpinan Trump memberikan peluang istimewa bagi Indonesia.

"Faktanya di termin pertama justru pada masa (kepemimpinan) Trump, perdagangan kita naik," ujarnya. 

Melansir Antara, Selasa (21/1/2025) nilai perdagangan Indonesia-AS Oktober 2024 mencapai 13,55 miliar dolar AS. Sedangkan  Agustus 2024, nilai perdagangan Indonesia-AS mencapai 34,5 miliar dolar AS.

Menurut dia, AS tetap menjadi mitra dagang utama Indonesia dengan surplus perdagangan yang signifikan.

"Sehingga saya sih yakin, di era Trump ini pun kita masih akan bisa lebih tinggi" 

Namun ia memberikan catatan untuk tetap hati-hati terhadap kebijakan tarif AS yang berpotensi dikenakan kepada China.

Selain itu, ia turut menyoroti potensi tantangan terkait kebijakan tarif dan subsidi kendaraan listrik (EV) yang direncanakan oleh Trump. Kebijakan tersebut bukan tak mungkin berdampak pada industri EV dan otomotif Indonesia.

"Kita hitung dulu deh semuanya, kita belum yakin betul arahnya Trump ke mana. Terutama masalah-masalah yang teknis ya, tariff policy dan sebagainya, kita pastikan dulu," jelasnya.

Ia memaparkan bahwa diskusi dengan para pemangku kepentingan (stakeholders), termasuk Kementerian Luar Negeri, juga sedang dilakukan untuk memitigasi dampak kebijakan ini.

Pemerintah tengah mengkaji strategi agar Indonesia tetap menjadi tujuan investasi yang menarik di tengah perubahan kebijakan AS.

Lebih lanjut, Susiwijono mengingatkan ketidakpastian kebijakan tarif di era Trump kedua ini dapat memengaruhi arus modal global, terutama yield investasi.

Namun, ia menilai langkah Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan dalam menjaga suku bunga kompetitif mampu mendorong stabilitas investasi.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: