Aliran Bantuan Sudah Mulai Memasuki Gaza
BeritaNasional.com - Sekian lama Gaza terisolasi, masyarakatnya yang porak poranda kini bisa mendapatkan kembali kebutuhan hidup vital yang sangat mereka butuhkan melalui kedatangan konvoi truk-truk pengangkut bantuan kemanusiaan yang menyeberangi perlintasan Kerem Shalom, yang dikuasai Israel, di Rafah.
Bagi 2,2 juta warga di wilayah kantong pesisir tersebut, pasokan itu memberikan secercah harapan untuk menjalani kembali kehidupan yang tampaknya normal di tengah kekacauan yang menyelimuti hidup mereka selama 15 bulan terakhir.
Meski rapuh, gencatan senjata yang mulai diberlakukan pada Minggu waktu setempat. Ini menandai momen yang sangat penting dalam konflik berkepanjangan antara Hamas dan Israel.
Dimediasi oleh Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat, ketentuan-ketentuan dalam kesepakatan itu mewajibkan kedua pihak menghentikan operasi militer, melakukan pertukaran tawanan dan sandera, serta membuka perlintasan Rafah untuk penyaluran bantuan kemanusiaan.
Sekitar 555 truk pengangkut bantuan memasuki wilayah yangluluh lantak tersebut. Sebagian besar dari truk-truk itu masuk melewati Kerem Shalom, titik perlintasan yang dijaga ketat oleh militer Israel sejak Mei 2024, menghentikan pasokan bantuan untuk memasuki Jalur Gaza dari Mesir.
Bagi Mohammed, seorang pegawai Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang memantau pengiriman bantuan dari organisasinya dan enggan menyebutkan nama lengkapnya, momen saat melihat kedatangan truk-truk itu terasa luar biasa dan mengharukan.
"Kami merindukan pergerakan semacam itu di perlintasan ini. Saya merasa ingin menangis karena bantuan sebesar itu akan membantu masyarakat saya mendapatkan kebutuhan dasar mereka setiap hari," ujarnya kepada Xinhua.
Menurut Mohammed, truk-truk bantuan itu mengangkut berbagai pasokan esensial, termasuk makanan, air, obat-obatan, bahan bakar, dan pakaian.
"UNRWA memiliki 4.000 truk bermuatan bantuan yang siap memasuki Gaza. Separuh di antaranya mengangkut makanan dan tepung," kata UNRWA di platform media sosial X dikutip dari Antara.
Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan, UNRWA tetap bekerja keras di Gaza meski ada larangan dari Israel terkait pengoperasiannya, yang mulai diberlakukan pada 30 Januari 2025.
7 bulan yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 23 jam yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu