China Minta AS Tidak Gegabah Kenakan Tarif Dagang
BeritaNasional.com - Pemerintah China berharap pemerintahan Presiden Donald Trump tidak gegabah dalam memutuskan pengenaan tarif dagang mengingat kerja sama ekonomi dan perdagangan menguntungkan kedua belah pihak.
Karenanya, menjaga hubungan ekonomi yang sehat dan stabil merupakan kepentingan mendasar kedua negara dan bangsa, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing.
Presiden AS Donald Trump segera setelah dilantik pada Senin (20/1) mengatakan ia berencana mengenakan tarif 25 persen pada Kanada dan Meksiko pada 1 Februari 2025.
Hal itu disampaikan Trump ketika menandatangani perintah eksekutif setelah kembali ke Ruang Oval.
"Hubungan ekonomi China dan AS yang sehat dan stabil juga kondusif bagi pertumbuhan ekonomi global," ungkap Guo Jiakun dilansir dari Antara, Selasa (21/1/2025).
China, kata Guo Jiakun, siap untuk mengikuti prinsip-prinsip saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, kerja sama yang saling menguntungkan, memperkuat dialog dan komunikasi dengan AS, mengelola perbedaan dengan baik dan memperluas kerja sama yang saling menguntungkan.
"Kami berharap AS akan bekerja sama dengan kami untuk mempromosikan pertumbuhan perdagangan bilateral dan hubungan ekonomi yang stabil, sehat dan berkelanjutan," ujarnya.
Terlepas dari semua perbedaan dan gesekan, menurut Guo Jiakun, kedua negara memiliki banyak kepentingan bersama dan ruang untuk kerja sama secara luar biasa.
"Kedua pihak dapat memperkuat dialog dan koordinasi untuk tujuan ini," ungkap dia.
Selama masa kampanye, Trump menjanjikan tarif 10- 20% untuk semua barang impor dan 60% untuk produk China.
Namun, pada hari pertama setelah dilantik, Trump "hanya" memerintahkan bawahannya untuk menangani praktik perdagangan tidak adil secara global dan menyelidiki, apakah Beijing telah mematuhi kesepakatan yang ditandatangani selama masa jabatan pertamanya.
Dalam pernyataannya, Trump menyebut Kanada sebagai “penyalahguna yang sangat buruk,” seraya menambahkan bahwa kedua negara telah mengizinkan banyak orang menyeberangi perbatasan memasuki AS serta mengedarkan fentanyl (sejenis narkotika).
Baru-baru ini, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau memperingatkan bahwa tarif yang mungkin dikenakan Trump akan meningkatkan harga bagi warga Amerika.
Trump juga mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan Trudeau.
7 bulan yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
DUNIA | 2 hari yang lalu