Makanan Khas Imlek dari Berbagai Negara: Simbol Keberuntungan dan Kemakmuran

Oleh: Tim Redaksi
Rabu, 22 Januari 2025 | 20:00 WIB
Ilustrasi imlek. (Foto/Freepik)
Ilustrasi imlek. (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com -  Perayaan Tahun Baru Imlek, yang juga dikenal sebagai Tahun Baru Lunar, dirayakan oleh jutaan orang di berbagai belahan dunia. Tidak hanya sebagai momentum untuk berkumpul bersama keluarga, Imlek juga identik dengan berbagai tradisi kuliner khas yang melambangkan keberuntungan, kebahagiaan, dan kemakmuran.

Setiap negara memiliki makanan khas unik yang disajikan saat perayaan ini, mencerminkan keanekaragaman budaya masyarakat Tionghoa di berbagai tempat.

Di Tiongkok, berbagai hidangan seperti pangsit, ikan utuh, dan mie panjang umur menjadi sajian wajib. Sementara itu, di negara-negara lain seperti Indonesia, Singapura, dan Malaysia, perayaan Imlek diperkaya dengan masakan lokal yang menggabungkan cita rasa khas daerah setempat.

Dari Yu Sheng di Singapura hingga Kue Keranjang di Indonesia, makanan khas Imlek tidak hanya memanjakan lidah tetapi juga mengandung makna filosofis yang mendalam.

Tiongkok: Pangsit dan Ikan Utuh
Di negara asalnya, Tiongkok, pangsit adalah makanan yang sangat populer selama perayaan Imlek. Bentuknya yang menyerupai batangan emas dianggap sebagai simbol kekayaan. Selain itu, ikan utuh juga menjadi sajian wajib karena melambangkan kelimpahan.

Menurut tradisi, ikan harus disajikan utuh, mulai dari kepala hingga ekor, sebagai harapan akan keberuntungan yang berkesinambungan sepanjang tahun.

Indonesia: Kue Keranjang dan Lontong Cap Go Meh
Di Indonesia, perayaan Imlek memiliki sentuhan lokal dengan hadirnya kue keranjang atau dodol Cina. Kue ini melambangkan kekompakan dan keutuhan keluarga.

Selain itu, lontong Cap Go Meh juga menjadi salah satu hidangan khas yang kerap disajikan selama perayaan, terutama di komunitas Tionghoa peranakan.

Singapura dan Malaysia: Yu Sheng
Di Singapura dan Malaysia, Yu Sheng adalah hidangan khas yang identik dengan Imlek. Salad ikan mentah yang dicampur dengan sayuran segar ini menjadi simbol keberuntungan dan kemakmuran.

Tradisi unik dalam menyantap Yu Sheng adalah melemparkan bahan-bahan ke udara sambil mengucapkan doa untuk keberuntungan.

Korea: Tteokguk
Di Korea Selatan, perayaan Tahun Baru Lunar juga dimeriahkan dengan hidangan khas bernama Tteokguk, sup kue beras. Hidangan ini melambangkan pertambahan usia dan awal yang baru. Tradisi menyantap Tteokguk saat Tahun Baru juga dipercaya membawa keberuntungan bagi mereka yang menikmatinya.

Jepang: Osechi Ryori
Meskipun tidak dirayakan secara besar seperti di negara Asia Timur lainnya, beberapa komunitas Tionghoa di Jepang menyajikan Osechi Ryori sebagai bentuk penghormatan.

Hidangan ini terdiri dari berbagai makanan kecil yang disusun dalam kotak khusus dan masing-masing memiliki makna simbolis, seperti harapan akan kebahagiaan dan umur panjang.

Perayaan Imlek bukan hanya tentang tradisi keagamaan, tetapi juga menjadi momen untuk menghargai keberagaman budaya dan kelezatan kuliner. Makanan khas yang disajikan di berbagai negara tidak hanya mempererat hubungan keluarga, tetapi juga membawa makna dan harapan baik untuk tahun yang akan datang.

 

(Red/Helvi Handayani)sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: