Total 11 Jenazah Ditemukan dalam Kebakaran Plaza Glodok, Proses Identifikasi Terus Dilakukan

Oleh: Bachtiarudin Alam
Rabu, 22 Januari 2025 | 20:08 WIB
Suasana pasca Kebakaran Plaza Glodok. (BeritaNasional/Oke Atmaja)
Suasana pasca Kebakaran Plaza Glodok. (BeritaNasional/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com -  Petugas gabungan kembali mengevakuasi dua kantong jenazah dari dalam Plaza Glodok, Jakarta Barat. Dengan demikian, total kantong jenazah yang berhasil dievakuasi hingga Rabu (22/1/2025) mencapai 11 kantong.

Dua kantong tersebut berisi bagian tubuh korban kebakaran yang ditemukan setelah proses pembersihan di lokasi, antara lantai 7, 8, dan 9 gedung.

"Pada pukul 16.39 WIB, dua kantong jenazah ditemukan di lantai 8 dan langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati bersama tim DVI Polri," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, dalam keterangannya.

"Jumlah kantong jenazah yang sudah dievakuasi bertambah menjadi 11, dan saat ini sedang dalam proses identifikasi di RS Polri Kramat Jati," tambahnya.

Hingga saat ini, petugas masih melakukan proses identifikasi terhadap 11 kantong jenazah tersebut. Identifikasi dilakukan untuk memastikan identitas korban yang telah tercatat dalam 14 laporan orang hilang.

Adapun nama-nama yang dilaporkan hilang antara lain: Ade Aryati (29), Sinta Amelia (20), Aldrinas (29), Aulia Belinda (28), Osima Yukari (25), Deri Saiki (25), Indira Seviana Bela (25), Keren Shalom J (21), Intan Mutiara (26), Desty (-), Zukhi Radja (42), Chika Adinda Yustin (26), Muljadi (56), dan Dian Cahyadi (38).

Lebih lanjut, Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, memperkirakan proses identifikasi korban kebakaran Plaza Glodok akan selesai dalam dua minggu ke depan.

"Pengalaman kami, proses identifikasi bisa memakan waktu satu hingga dua minggu, jika lancar. Mudah-mudahan prosesnya berjalan lancar," kata Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri, Kombes Ahmad Fauzi, kepada awak media, Sabtu (18/1/2025).

Namun, Ahmad mengakui bahwa waktu tersebut bisa diperpanjang mengingat kesulitan yang muncul dalam proses identifikasi, mengingat kondisi jenazah yang sudah terbakar parah.

"Tapi, jika ada kendala, prosesnya bisa saja diperpanjang. Kami akan mengulangnya sampai hasil yang akurat didapatkan. Kondisi jenazah yang sulit menjadi faktor utama," ujarnya.

Ahmad menjelaskan, waktu dua pekan tersebut diperlukan karena pihaknya harus memeriksa DNA dari korban dan keluarga untuk dicocokkan. Proses ini memerlukan ketelitian, sehingga tidak ada batas waktu yang pasti.

"Pemeriksaan DNA memerlukan waktu. DNA yang kami ambil dari jenazah akan diperiksa di laboratorium, lalu kami akan mencari profilnya. Sampel DNA dari keluarga juga akan kami periksa dan bandingkan," jelas Ahmad.

"Perlu diingat bahwa proses operasi DVI tidak bisa dibatasi oleh waktu. Kami menuntut ketepatan dan kehati-hatian. Kami ingin agar proses ini cepat, lebih cepat lebih baik. Namun, kami tidak ingin terburu-buru dan menghasilkan kesalahan. Kami mohon kesabaran dari pihak keluarga," tambahnya.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: