Trump Ingin Luncuti Senjata dan dan Bom Aktif di Gaza

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Rabu, 05 Februari 2025 | 20:30 WIB
Presiden Amerika Serikat  Donald Trump (BeritaNasional/Pixabay)
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (BeritaNasional/Pixabay)

BeritaNasional.com -  Amerika Serikat (AS) berencana mengambil alih Jalur Gaza, Palestina.  Pernyataan ini disampaikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

"AS akan mengambil alih Jalur Gaza dan kami akan melakukan sesuatu di sana," kata Trump dalam konferensi pers bersama pemimpin Israel Benjamin Netanyahu.

Melansir Antara, Rabu (5/2/2025) Trump mengatakan AS akan menguasai Gaza dan melucuti semua bom aktif berbahaya dan senjata-senjata lainnya, meratakan wilayah itu dan membersihkan gedung-gedung yang hancur.

"AS juga akan mengembangkan ekonomi Gaza yang akan menyediakan lapangan kerja tak terbatas dan perumahan warga," kata dia.

Sebelumnya, saat bertemu dengan Netanyahu di Ruang Oval Gedung Putih, Trump mengatakan bahwa dia berpikir Yordania dan Mesir akan menerima relokasi warga Palestina dari Gaza.

Wilayah kantong Palestina yang hancur akibat agresi Israel itu disebutnya sebagai lokasi pembongkaran dan tidak lagi bisa ditinggali.

"Saya tahu mereka sudah membahas soal ini dengan Anda, dan mereka mengatakan tak akan menerima (warga Gaza)," kata Presiden AS itu.

"Saya katakan mereka akan menerima, tetapi saya pikir negara-negara lain juga akan menerimanya," ujarnya, menambahkan.

Menurut Trump, warga Gaza yang sudah sangat menderita dan sangat tidak beruntung itu tidak mau lagi tinggal di sana.

"Mereka hidup seperti di neraka," kata Trump.

Dia menambahkan bahwa satu-satunya alasan mereka mau kembali ke Gaza adalah karena tidak punya pilihan.

"Jika mereka punya pilihan, pasti mereka memilih tidak kembali ke Gaza dan tinggal di tempat lain yang indah dan lebih aman," ungkapnya.

Pada 25 Januari, Trump mengusulkan agar warga Gaza dipindahkan ke Mesir dan Yordania. Usulannya itu ditolak mentah-mentah oleh kedua tetangga Palestina itu.

Hamas, kelompok perlawanan Palestina yang memerintah Gaza, juga mengecam usulan itu dengan menyebutnya sebagai "keterlibatan AS dalam kejahatan" yang dilakukan Israel.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: