Bahlil Minta Maaf soal Polemik Gas Elpiji 3 Kg, Idrus Marham: Itu Bentuk Tanggung Jawab!

Oleh: Harits Tryan Akhmad
Jumat, 07 Februari 2025 | 13:45 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham. (BeritaNasional/Harits).
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham. (BeritaNasional/Harits).

BeritaNasional.com - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham memuji sikap Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang bertanggungjawab atas polemik gas elpiji 3 Kg belakangan. 

Menurut Idrus, sejatinya kebijakan yang dikeluarkan oleh Bahlil hanya ingin memperbaiki penataan tata kelola penjual gas melon tersebut. 

"Pak Bahlil selaku Menteri ESDM mengambil alih tanggung jawab ini, dan saya kira patut kita berikan penghargaan karena secara gentle dan sangat sedikit orang yang mau mengakui tanggungjawab," kata Idrus kepada wartawan di kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (7/2/2025).

Dikatakan Idrus, salah satu langkah yang dirubah oleh Bahlil yakni mengubah status pengecer menjadi sub-pangkalan, sehingga pengecer dapat menjual elpiji 3 kg, meskipun dalam praktiknya masih ada kekurangan.

"Paling penting dilakukan sebagai Menteri EDM adalah bahwa secara teknis memang ada kekurangan, karena tidak banyak pemimpin tidak mengaku kekurangan itu," tuturnya

"Dan lebih dari itu Pak Bahlil menerima kritikan dan masukan, saya kira ini perbaikan. Dan pak Bahlil menyampaikan permohonan maaf bila pengelolaan ini," imbuhnya.

Selain itu, menurut Idrus pengecer merupakan garda terdepan distribusi elpiji 3 kg yang menghubungkan pangkalan dengan masyarakat luas. Tapi meskipun menjadi polemik, Bahlil justru tidak menghindari polemiknya dan malah menghadapinya.

"Niatnya baik tapi perlu ada disosialisasikan dengan baik dan dikoordinasikan secara operasional ini belum tuntas dan itu ada kekurangan. Dia hadapi masalah dan tidak melempar atau menghindari masalah ini," urai Idrus.

Sebelumnya,  Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan permohonan maaf atas insiden antrean panjang pembelian LPG tabung 3 kg di Tangerang Selatan, Banten, yang mengakibatkan korban jiwa.

"Kami, pemerintah, pertama-tama memohon maaf jika kejadian ini terjadi. Semua ini semata-mata dilakukan demi penataan," ujar Bahlil dikutip dari Antara usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) di salah satu pangkalan LPG 3 kg di Palmerah, Jakarta, Selasa.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: