Alasan Hari Valentine Identik dengan Cokelat

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Selasa, 11 Februari 2025 | 21:00 WIB
Ilustrasi cokelat  (Foto/Pixabay)
Ilustrasi cokelat (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Sebentar lagi Hari Velentine tiba, tepatnya 14 Februari. Banyak pasangan muda, termasuk antar teman yang merayakan Hari Valentine.

Selama ini Hari Valentine identik dengan perayaan cinta, romansa, dan berbagai gestur bermakna. Namun, mengapa cokelat menjadi simbol utama kasih sayang?

Mari kita menelusuri sejarah Hari Valentine dan alasan cokelat menjadi menu utama dalam perayaan ini.

Sejarah Valentine

Hari Valentine berakar dari tradisi Roma kuno, di mana pertengahan Februari dirayakan dengan Festival Lupercalia, sebuah perayaan untuk menyambut musim semi dan merayakan kesuburan. 

Dikutip dari Antara, ritual ini menjadi bagian penting dalam budaya Romawi sebelum akhirnya mengalami perubahan makna seiring berjalannya waktu.

Perayaan ini kemudian dikaitkan dengan Santo Valentine, seorang martir Kristen yang menentang larangan pernikahan dari Kaisar Claudius II. Dengan berani, ia menikahkan pasangan secara diam-diam sebagai bentuk perjuangan atas nama cinta. 

Aksinya yang heroik, menjadikannya simbol romansa yang terus dikenang hingga kini.

Pada abad pertengahan, Hari Valentine semakin lekat dengan ungkapan kasih sayang. Sastrawan seperti Geoffrey Chaucer dan William Shakespeare memperkuat citra ini melalui karya-karya mereka, hingga akhirnya muncul tradisi bertukar pesan dan hadiah yang masih berlangsung hingga kini.

Apa Hubungan Cokelat dan Hari Valentine?

Cokelat simbol utama di Hari Valentine, tradisi ini bermula pada abad ke-17, ketika cokelat masih dianggap sebagai barang mewah yang hanya dapat dinikmati oleh kaum bangsawan Eropa. 

Coklat yang penuh cita rasa dan eksklusif menjadikannya pilihan istimewa untuk berbagai perayaan penting.

Memasuki abad ke-19, produksi cokelat semakin berkembang, membuatnya lebih mudah diakses oleh masyarakat luas. Pada tahun 1861, Richard Cadbury melihat peluang ini dengan menciptakan kotak cokelat berbentuk hati pertama yang dihiasi desain romantis, bertepatan dengan meningkatnya popularitas Hari Valentine.

Strategi pemasaran ini sukses besar, mengukuhkan cokelat sebagai hadiah khas perayaan kasih sayang. Seiring berjalannya waktu, tradisi memberikan cokelat pada Hari Valentine menyebar ke berbagai negara dan budaya. 

Di Jepang ada tradisi unik di mana perempuan memberikan cokelat kepada laki-laki pada tanggal 14 Februari.

Di Indonesia, meskipun tidak semua orang merayakan Hari Valentine, pemberian cokelat tetap menjadi simbol universal untuk mengekspresikan kasih sayang pada hari perayaan tersebut.

Tradisi memberikan cokelat pada Hari Valentine merupakan hasil dari kombinasi sejarah yang melekat. Hingga kini, cokelat tetap menjadi pilihan utama untuk mengekspresikan perasaan cinta dan apresiasi kepada orang-orang terkasih pada hari istimewa tersebut.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: