PAM Jaya Capai 70,29% Cakupan Layanan Air Bersih, Targetkan 130.000 Sambungan Rumah di 2025

Oleh: Lydia Fransisca
Rabu, 12 Februari 2025 | 23:26 WIB
Perusahaan Air Minum Jaya. (Foto/doc. PAM Jaya)
Perusahaan Air Minum Jaya. (Foto/doc. PAM Jaya)

BeritaNasional.com -  Cakupan layanan air siap minum dari Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya mencapai 70,29 persen pada 2024.

Hal itu disampaikan langsung oleh Direktur Pelayanan PAM Jaya, Syahrul Hasan, dalam acara diskusi Balkoters Talk bertajuk 'Upaya Tingkatkan Layanan Air Jakarta' di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (12/5/2025).

"Cakupan layanan kami sudah scale up sebanyak kurang lebih 2 sampai 3 persen. Tahun kemarin kita closing di angka 70,29 persen cakupan layanan," kata Syahrul dalam paparannya.

Syahrul berujar, peningkatan cakupan ini bukanlah hal yang mudah. Sebab, hal ini merupakan peningkatan besar setelah PAM Jaya mengakhiri kontrak kerja sama distribusi air dengan swasta pada 31 Januari 2023 lalu.

"Untuk mencapai satu digit layanan atau 1 persen layanan dalam 1 tahun itu sangat sulit. Kenapa? Karena memang butuh kerja kolosal yang luar biasa, terutama masalah permodalan pastinya," ujar Syahrul.

Adapun perluasan cakupan layanan air bersih ini seiring dengan penambahan sambungan rumah (SR) sebanyak 46.196 pada tahun 2024. Pihaknya berencana terus melampaui angka ini setiap tahunnya.

"Belum pernah ada benchmark di Republik ini, PDAM, untuk mencapai angka 46.000 dalam waktu 1 tahun. Di sisi lain, nanti target di tahun 2025 adalah 130.000, artinya akan menggugurkan angka 46.000 di tahun 2024," ucapnya.

Dengan 70,29 persen cakupan layanan air perpipaan, total SR atau pelanggan PAM Jaya adalah 958.000 orang. Panjang pipa yang disambungkan ke seluruh Jakarta menyentuh angka 12.202 kilometer.

"(Panjang) pipa kita sekarang adalah 12.202 kilometer. Yang sebelumnya adalah 12.000 kilometer, artinya selama 2 tahun kita mampu menambah kurang lebih 200 kilometer," ungkap Syahrul.

Saat ini, PAM Jaya tengah membangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pesanggrahan dan Ciliwung. Untuk IPA Pesanggrahan, rencananya akan mulai beroperasi pada tahun 2026 dengan target penambahan pelanggan sebanyak 45 ribu.

"IPA Pesanggrahan ini tentu akan banyak dirasakan oleh warga Jakarta, khususnya yang bersebelahan atau berdampingan dengan Tangerang. Contohnya, misalkan di wilayah selatan Jakarta dan agak ke arah barat, ke arah Meruya, ke arah Kedoya," jelas Syahrul.

Sementara itu, untuk IPA Ciliwung, progresnya baru 2,25 persen setelah mulai groundbreaking pada November 2023 lalu. Setelah proyek rampung, ditargetkan PAM Jaya akan memiliki 15 ribu tambahan pelanggan baru.

Wilayah yang akan merasakan manfaatnya berada di sepanjang Sungai Ciliwung, mulai dari Jati Padang, Pejaten Barat, Kebagusan, Duren Tiga, Pengadegan, hingga Rawa Jati.

"Dengan kondisi Sungai Ciliwung yang kita tahu semua keadaannya, mungkin orang melihatnya agak malas gitu ya, warnanya coklat, apa iya bisa nanti diminum? Tapi ini proposalnya bisa diminum," ungkap Syahrul.

Di tempat yang sama, Pengamat Tata Kota Nirwono Yoga mendukung penuh langkah PAM dalam meningkatkan cakupan layanan air bersih di Jakarta. Namun, ia mengingatkan agar PAM terus menjaga prinsip K3, yakni Kualitas, Kuantitas, dan Kontinuitas.

"Kalau kualitas dan kuantitasnya tidak tercukupi, masih sulit untuk mendorong warga berpindah ke air PAM," tambah Nirwono.

Kemudian, ia juga berpesan agar PAM Jaya memprioritaskan penambahan sambungan air di wilayah Jakarta Utara, khususnya pesisir. Sebab, penggunaan air tanah yang berlebihan akan mengakibatkan penurunan muka tanah yang membahayakan masyarakat.

"Beberapa riset menunjukkan, beberapa titik yang pengambilan air tanahnya itu dikurangi, bahkan dihentikan, penurunannya itu melambat," ujar Nirwono.

"Jadi, berita baik kalau diimbangi dengan pemasangan jaringan perpipaan yang cepat," tambahnya menutup.sinpo

Editor: Iman Kurniadi
Komentar: