Sederet Barang Bukti yang Bikin Nikita Mirzani Jadi Tersangka Pemerasan, Ada Bukti Transfer

BeritaNasional.com - Polisi berhasil menyita beberapa barang bukti (barbuk) dalam kasus dugaan pemerasan yang dialami pengusaha skincare dengan dua tersangka, yakni artis Nikita Mirzani bersama asistennya berinisial IM.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyebutkan, dari sederet barbuk yang disita, terdapat beberapa bukti transfer yang diduga merupakan hasil pemerasan.
"Bukti dokumen surat ada sembilan dokumen. Yakni, bukti transfer uang dari korban, bukti tangkapan layar percakapan, bukti pembayaran untuk cicilan, bukti keterangan transfer atau pengiriman uang, fotokopi PPJB, tanda bukti pemesanan," kata Ade Ary kepada wartawan pada Jumat (21/2/2025).
Ade Ary juga mengatakan barbuk selanjutnya yang telah disita adalah flash disk dan ponsel yang berkaitan dengan tindak pidana ini. Termasuk beberapa file hasil ekstraksi digital yang didapat penyidik.
"Bukti barang digital ada lima flash disk yang berisi dokumen elektronik. Delapan telepon genggam yang memiliki keterkaitan sebagai sistem elektronik yang mentransmisikan dokumen elektronik dalam perkara yang ditangani penyidik," katanya.
"Bukti hasil ekstraksi barang digital berupa tiga berkas dokumen sebagai dokumen hasil analisis forensik terhadap barang bukti digital yang ditemukan," tambah Ade Ary.
Diduga Diperas Rp 4 Miliar
Berdasar laporan itu, disebutkan bahwa awalnya korban RGP yang merupakan pengusaha skincare berselisih dengan Nikita Mirzani. Pelapor menganggap Nikita menjelek-jelekkan produknya lewat siaran langsung di TikTok.
"Korban menghubungi terlapor yang merupakan asisten dari Saudari NM melalui WhatsApp, ke dua nomor WhatsApp, dengan tujuan untuk bersilaturahmi dengan Saudari NM," kata Ade Ary.
Namun, respons yang didapat justru berisi ancaman dengan dugaan pemerasan yang dialami RGP. Dia diminta membayar Rp 5 miliar sebagai uang tutup mulut supaya masalah itu tak diungkap ke media sosial.
Akibatnya, RGP merasa terancam dan telah mengirim uang secara bertahap. Dimulai dari 14 November 2024 sebesar Rp 2 miliar ke sebuah nomor rekening atas nama tertentu sesuai arahan Nikita.
Jadi Tersangka
Hingga akhirnya, Nikita bersama asistennya, IM, telah ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan hasil gelar perkara yang dilakukan pada Rabu (19/2/2025) kemarin.
"Benar, Saudari NM dan Saudara IM telah ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Ditressiber Polda Metro Jaya berdasarkan bukti yang cukup dan berdasarkan hasil gelar perkara," jelas Ade Ary.
Sebagaimana Pasal 27B ayat (2) dan Pasal 45 ayat (10) Undang-Undang ITE dengan ancaman maksimal 6 tahun penjara. Nikita juga dijerat dengan Pasal 368 KUHP dengan ancaman maksimal 9 tahun penjara.
Dilapis dengan, Pasal 3 dan Pasal 4 Undang-undang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), Nikita dan IM pun terancam hukuman maksimal 20 tahun penjara.
"Dengan ancaman pidana paling lama 20 tahun penjara," ungkap Ade Ary.
8 bulan yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu