Danantara Lapor Proyek Prioritas ke Presiden, Rosan Roeslani Sebut Tim Akan Diumumkan Segera

BeritaNasional.com -  Presiden Prabowo Subianto menerima pimpinan Badan Pengelola Investasi Nasional Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Istana Merdeka, Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden menekankan pentingnya profesionalisme dalam menyusun tim Danantara untuk memastikan keberlanjutan investasi yang dapat bersaing dan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.

Kepala Danantara yang juga Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa dalam pertemuan tersebut, pihaknya melaporkan perkembangan awal Danantara sejak diluncurkan.

Menurut Rosan, Presiden Prabowo menekankan bahwa pemilihan anggota tim Danantara harus dilakukan dengan hati-hati dan tanpa intervensi dari pihak manapun.

“Bapak Presiden menyampaikan kepada kami, pilihlah orang-orang terbaik di dalam tim Danantara ini, tidak boleh ada titipan-titipan. Pilih yang terbaik, tidak hanya di Indonesia, bahkan yang terbaik di dunia pun harus menjadi salah satu alternatif,” kata Rosan kepada media usai pertemuan, Rabu (5/2/2025).

Sebagai bagian dari proses perekrutan yang terbuka dan profesional, Rosan menjelaskan bahwa Danantara bekerja sama dengan headhunter dan advisor baik dari dalam maupun luar negeri.

Ia juga menegaskan bahwa daftar nama anggota tim akan segera diumumkan agar publik dapat menilai kredibilitas pengelola dana investasi nasional tersebut.

“Harapannya dalam waktu dekat, mungkin minggu depan, kita akan umumkan nama-nama tersebut sehingga masyarakat bisa melihat dan menilai bahwa yang duduk sebagai pengelola Danantara ini adalah nama-nama yang berpengalaman, memiliki rekam jejak yang baik, bersih, dan memang ahli di bidangnya,” tambah Rosan.

Selain itu, dalam pertemuan tersebut, Danantara juga memaparkan rencana investasi serta proyek prioritas yang akan dibiayai oleh badan investasi ini. Rosan menjelaskan bahwa keputusan investasi akan mempertimbangkan aspek kehati-hatian serta dampak jangka panjang terhadap perekonomian Indonesia.

“Jadi, kami memiliki tim komite investasi yang akan menganalisa hal ini. Kami memiliki beberapa parameter dalam menilai investasi, yang tidak hanya dilihat dari sisi return saja, tetapi juga dari sisi penciptaan lapangan pekerjaan, pengurangan impor, peningkatan ekspor, dan tentu saja, daya saing,” jelasnya.

Menanggapi penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir, Rosan mengungkapkan bahwa kondisi ini bukan hanya dialami Indonesia, melainkan juga negara-negara lain. Meski demikian, ia tetap optimis bahwa pasar akan segera pulih karena kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang kuat.

“Fundamental perusahaan-perusahaan kita, bank-bank kita, sangat baik dan kuat. Jadi, kami percaya ini semua akan pulih karena didukung oleh fundamental yang kuat. Presiden juga tadi menyatakan keyakinannya terhadap kekuatan fundamental kita,” tutup Rosan.