Dinkes DKI Jakarta Perluas Penyebaran Nyamuk Berwolbachia untuk Cegah DBD

BeritaNasional.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan, pihaknya akan menambah penyebaran nyamuk berwolbachia untuk menekan kasus DBD di Ibu Kota.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, mengatakan bahwa nyamuk akan disebar di kelurahan di Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.
Adapun kini nyamuk berwolbachia ini sudah disebar di Kelurahan Kembangan Utara dan Meruya Utara.
"Wolbachia sekarang sudah dapat dua kelurahan. Akan diperluas ke kelurahan yang ketiga. Pokoknya itu di Kecamatan Kembangan, yang sudah itu di Kembangan Utara dan Meruya Utara," kata Ani kepada wartawan di Balai Kota, Kamis (13/3/2025).
Ani mengatakan, Dinkes DKI menargetkan seluruh kelurahan di Kecamatan Kembangan akan terdapat wolbachia.
"Pokoknya targetnya semua kelurahan di Kecamatan Kembangan akan diterapkan wolbachia," ujar Ani.
Lebih lanjut, Ani mengaku penyebaran wolbachia ini lebih lambat dari rencana awal. Sebab, terdapat kekurangan telur nyamuk wolbachia.
"Memang agak lambat dari perencanaan karena beberapa hal. Antara lain, karena ketersediaan telurnya kekurangan pasokan. Jadi, kita menyesuaikan dengan ketersediaan telurnya," ungkap Ani.
Sebagai informasi, nyamuk berwolbachia sudah diteliti sejak 2011 oleh World Mosquito Program (WMP) dan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Hasilnya, teknologi ini dapat menurunkan penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD).
Peneliti Universitas Gadjah Mada, Adi Utarini, menjelaskan bahwa wolbachia adalah bakteri yang hanya dapat hidup di dalam tubuh serangga, termasuk nyamuk. Wolbachia tidak dapat bertahan hidup di luar sel tubuh serangga dan tidak bisa mereplikasi diri tanpa bantuan serangga inangnya.
Bahkan, wolbachia sendiri telah ditemukan di dalam tubuh nyamuk Aedes albopictus secara alami.
“Bakteri wolbachia maupun nyamuk sebagai inangnya bukanlah organisme hasil dari modifikasi genetik yang dilakukan di laboratorium. Secara materi genetik, baik dari nyamuk maupun bakteri wolbachia yang digunakan, identik dengan organisme yang ditemukan di alam,” kata Uut dalam rilis resminya, Minggu (19/11/2023).
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sendiri menargetkan penyebaran nyamuk berwolbachia dilaksanakan di lima kota, yaitu Semarang, Kupang, Bontang, Bandung, dan Jakarta Barat.
Penetapan kelima wilayah tersebut mempertimbangkan kesiapan stakeholder dan masyarakat setempat.
Adapun Semarang menjadi kota pertama yang melakukan penyebaran nyamuk berwolbachia, diikuti Kota Bontang dan Kota Kupang.
Di Semarang, penyebaran nyamuk berwolbachia dilakukan di empat kecamatan, Kota Bontang di tiga kecamatan, dan Kota Kupang di satu kecamatan.
Sementara itu, untuk wilayah Bandung, penyebaran nyamuk berwolbachia baru dilakukan di satu kelurahan.
9 bulan yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
DUNIA | 1 hari yang lalu