Optimalkan Sektor Pariwisata, Pemerintah Rancang Beragam Program Terpadu

BeritaNasional.com - Sektor pariwisata diprediksi akan menjadi salah satu motor utama dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% pada 2029.
Selain itu, sektor ini berperan dalam menciptakan perekonomian yang tangguh. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan kolaborasi dan sinergi antara berbagai sektor.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sektor pariwisata memberikan multiplier effect yang signifikan bagi perekonomian.
‘’Setelah pandemi Covid-19, kinerja sektor ini terus mengalami pertumbuhan. Sepanjang 2024, kontribusi pariwisata terhadap PDB mencapai 4%, meningkat dibandingkan tahun 2023 yang tercatat sebesar 3,9%,” ujarnya dalam acara Indonesia Tourism Development Project (ITDP) National Forum di Jakarta, Kamis (13/3/2025).
Menko Airlangga juga menyampaikan apresiasinya kepada World Bank atas dukungannya terhadap enam destinasi wisata serta berharap agar program ini dapat diperluas ke lebih banyak destinasi.
“Dari pemaparan Menteri Bappenas, ada dua dari empat destinasi yang masih kurang optimal. Ini menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan. Pemerintah telah membangun infrastruktur seperti terminal dan bandara, namun pemanfaatannya masih belum maksimal,” jelasnya.
Setelah pandemi, jumlah tenaga kerja di sektor pariwisata terus meningkat dan mencapai 25,01 juta orang pada 2024.
Pertumbuhan sektor ini juga tercermin dari beberapa indikator, seperti peningkatan jumlah kunjungan wisatawan menjadi 13,74 juta, pergerakan wisatawan domestik yang mencapai 1,02 miliar, naiknya peringkat Travel Tourism Development Index (TTDI) ke posisi 22, serta peningkatan devisa pariwisata hingga USD 16,7 miliar.
Namun, masih terdapat tantangan dalam pengembangan pariwisata di Indonesia, seperti masalah konektivitas, peningkatan kualitas SDM, keamanan dan kenyamanan wisatawan, kurangnya promosi dan branding pariwisata nasional, serta keberlanjutan lingkungan destinasi wisata.
Pengembangan sektor ini juga harus melibatkan berbagai elemen lain, termasuk teknologi dan digitalisasi (online travel agent, aplikasi pemesanan, tur virtual), perdagangan dan suvenir (pasar tradisional, pusat oleh-oleh, e-commerce), ekonomi kreatif (kerajinan, fesyen, seni pertunjukan, film, dan musik), MICE, akomodasi (hotel, resor, vila, homestay), transportasi (termasuk layanan ride-sharing), kuliner wisata (makanan jalanan dan katering wisata), atraksi wisata (alam, budaya, sejarah, hiburan, taman rekreasi), jasa wisata (operator tur, agen perjalanan, pemandu wisata), serta wisata khusus (spa, wellness tourism, wisata medis, wisata industri).
Pemerintah telah mengambil langkah strategis dengan berfokus pada 10 Destinasi Pariwisata Prioritas dan 3 Destinasi Pariwisata Regeneratif.
Beberapa kebijakan yang dijalankan meliputi peningkatan aksesibilitas, konektivitas, dan tata kelola destinasi, penguatan ekosistem pariwisata (SDM, perizinan, atraksi, amenitas), serta dukungan pembiayaan pengembangan sektor ini.
Selain itu, terdapat 9 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata yang telah menerima investasi kumulatif sebesar Rp 21,31 triliun hingga 2024.
KEK ini telah menyerap tenaga kerja sebanyak 35.622 orang dan melibatkan 86 pelaku usaha.
“Nah, 9 KEK itu kalau dibandingkan dengan KEK manufaktur atau sektor lainnya masih relatif tertinggal. Ini menjadi peluang besar karena Pemerintah telah memberikan berbagai fasilitas seperti pembebasan bea dan kemudahan lainnya. Namun, kuncinya tetap pada konektivitas udara dan aksesibilitas. Beberapa negara telah menyatakan kesiapan untuk mendukung industri penerbangan, dan kita perlu memastikan realisasi kerja sama ini dapat berjalan optimal di dalam negeri,” kata Menko Airlangga.
Ia juga menegaskan pentingnya proyek ITDP untuk terus dikembangkan guna menghasilkan solusi konkret dalam memajukan sektor pariwisata dan perekonomian nasional.
“Dengan berakhirnya program World Bank ini, kita dapat melanjutkannya melalui berbagai inisiatif lain, termasuk KEK yang bertujuan menarik lebih banyak investasi dari sektor swasta,” tandasnya.
9 bulan yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
DUNIA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 11 jam yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
DUNIA | 2 hari yang lalu