Danantara Gandeng Pemprov Jakarta Bangun PLTSA Mulai Awal November

Oleh: Lydia Fransisca
Kamis, 09 Oktober 2025 | 20:15 WIB
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM sekaligus Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Rosan Roeslani. (BeritaNasional/dok Setpres)
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM sekaligus Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Rosan Roeslani. (BeritaNasional/dok Setpres)

BeritaNasional.com - Badan Pengelola (BP) Danantara akan menggandeng Pemprov DKI Jakarta untuk mengembangkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA) mulai awal November 2025.

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani mengatakan pemerintah telah memberikan mandat kepada BP Danantara untuk melaksanakan program energi terbarukan berbasis pengelolaan sampah ini.

"Seperti yang disampaikan Pak Gub ada waste to energy, penggunaan sampah tenaga listrik yang rencananya itu karena memang itu diberikan mandat kepada Danantara untuk melakukan program ini secara terbuka, secara transparan," kata Rosan di Jakarta Selatan, Kamis (9/10/2025).

Rosan menambahkan, proyek pengembangan PLTSA ini dimulai pada awal bulan depan.

"Kita akan melakukan program ini, kita mulai pada awal November," ujar Rosan.

Ia menjelaskan, kerja sama dengan Pemprov DKI sudah disosialisasikan sejak pekan lalu. Menurut dia, program ini tidak hanya berfokus pada penyediaan listrik, tetapi juga memberikan manfaat lebih luas bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat.

"Tidak hanya semata-mata dari pemenuhan kebutuhan listrik, tetapi justru kita melihat memberikan dampak positif terhadap faktor kesehatan, environment dan lain-lain," jelas Rosan.

"Sekarang justru ini akan memberikan kita yakini asas manfaat yang sangat luar biasa," tambahnya.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkapkan, Jakarta menghasilkan sekitar 8.000 ton sampah per hari dan memiliki cadangan sampah mencapai 52 juta ton di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.

"Ada 8.000 ton kurang lebih dan kami punya stok di Bantar Gerbang 52 juta ton. Dan inilah yang merupakan harta karun, mudah-mudahan segera bisa kita manfaatkan bersama untuk kemajuan bangsa," ucap Pramono.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: