Sabtu, 15 Maret 2025
JADWAL SALAT & IMSAKIAH
Imsak
00:00
Subuh
00:00
Zuhur
00:00
Ashar
00:00
Magrib
00:00
Isya
00:00

Menteri ESDM Pastikan Ketersediaan BBM dan Subsidi Energi Terpenuhi di Lebaran 2025

Oleh: Tim Redaksi
Sabtu, 15 Maret 2025 | 11:08 WIB
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia. (BeritaNasional/Elvis)
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia. (BeritaNasional/Elvis)

BeritaNasional.com -  Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan bahwa stok bahan bakar minyak (BBM) untuk transportasi selama Lebaran 2025 dalam kondisi aman dan mencukupi.

“Alhamdulillah, stok BBM kami cukup untuk 18 hingga 21 hari ke depan, jadi tidak ada masalah,” ujar Bahlil dalam keterangannya di Jombang, Jawa Timur, pada Sabtu (15/3/2025).

Bahlil juga menegaskan bahwa semua kebutuhan energi selama Hari Raya Idul Fitri 2025, termasuk listrik dan LPG, sudah dipastikan aman. Bahkan, untuk pengisian daya motor listrik, Bahlil mengungkapkan peningkatan kapasitas pengisian sebesar 7,5 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Bahlil lebih lanjut menjelaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menekankan kepada seluruh jajaran menteri untuk memastikan setiap rupiah dana negara yang digunakan untuk kepentingan rakyat dapat sampai tepat sasaran.

Sebagai catatan, dalam APBN 2025 ada dana subsidi sebesar Rp 420 triliun yang diberikan kepada Kementerian ESDM, dengan rincian untuk LPG sebesar Rp 87 triliun, BBM sebesar Rp 150 triliun, dan listrik sebesar Rp 180 triliun.

"Menjadi tugas saya untuk memastikan subsidi ini sampai pada rakyat yang berhak menerimanya," ucap Bahlil.

Selain itu, Bahlil menyampaikan bahwa sejak 2017, pemerintah tidak pernah menaikkan harga LPG. Harga subsidi LPG dipatok maksimal Rp18.000 hingga Rp19.000 per tabung, tergantung pada harga eceran tertinggi. Namun, ia mengungkapkan adanya penjualan LPG di atas harga tersebut, bahkan mencapai Rp23.000 hingga Rp30.000 per tabung.

“Saya akan menertibkan penjualan LPG yang melebihi harga subsidi Rp20.000 per tabung, karena negara sudah membayar kepada PT Pertamina. Itu adalah hak rakyat yang kurang mampu,” tandas Bahlil.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: