Kamis, 20 Maret 2025
JADWAL SALAT & IMSAKIAH
Imsak
00:00
Subuh
00:00
Zuhur
00:00
Ashar
00:00
Magrib
00:00
Isya
00:00

Lebaran Berapa Hari Lagi? Ini Tanggal Versi Pemerintah, Muhammadiyah dan NU

Oleh: Tim Redaksi
Rabu, 19 Maret 2025 | 23:40 WIB
Ilustrasi momen Idul Fitri. (Foto/freepik).
Ilustrasi momen Idul Fitri. (Foto/freepik).

BeritaNasional.com - Kepastian tanggal Lebaran 1 Syawal 1446 Hijriah atau Idul Fitri 2025 kini masih ditunggu oleh Umat Muslim di Indonesia. Saat ini, Ramadan sudah memasuki hari ke-19.

Lalu, kapan awal ramadan versi pemerintah, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah?

Pemerintah

Keputusan kapan Lebaran 2025 secara resmi masih menunggu sidang isbat yang akan digelar oleh Kementerian Agama (Kemenag). Adapun, sidang isbat penetapan Idul Fitri 1 Syawal 1446 H/2025 digelar pada Sabtu (29/3/2025).

"Kami akan menggelar sidang isbat awal Syawal, pada 29 Maret 2025. Sebagaimana biasanya, sidang isbat selalu digelar pada tanggal 29 Syakban untuk menetapkan awal Ramadan, 29 Ramadan untuk menetapkan awal Syawal, dan 29 Zulkaidah untuk menetapkan awal Zulhijjah," ujar Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmad, Rabu (19/3/2025).

Penggunaan metode hisab dan rukyat dalam penentuan awal Syawal merupakan pelaksanaan dari ajaran Islam. Menurut Abu Rokhmad, hal ini sejalan dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No 2 Tahun 2024 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah. 

Dalam fatwa itu disebutkan, penetapan awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah dilakukan berdasarkan metode hisab dan rukyah oleh Pemerintah RI cq Menteri Agama dan berlaku secara nasional.

Secara hisab atau perhitungan astronomi, lanjut Abu Rokhmad, ijtimak atau konjungsi terjadi pada 29 Maret 2025 jam 17.57.58 WIB. Karenanya, berdasarkan data astronomi, saat terbenam matahari, posisi hilal berkisar antara minus tiga di Papua dan minus satu di Aceh.

"Data-data astronomi ini kemudian kita verifikasi melalui mekanisme rukyat," tegas Abu Rokhmad.

Dijeskan Abu Rokhmad, setidaknya ada dua dimensi dari proses pelaksanaan Rukyatul Hilal. Pertama, dimensi ta'abbudi. 

"Rukyat sejalan sunnah Nabi yang sudah dilakukan sejak dulu untuk melakukan rukyat saat akan mengawali atau mengakhiri puasa," ujarnya.

"Sunnah ini dipertegas oleh Fatwa MUI bahwa penetapan awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah berdasarkan metode hisab dan rukyat. Ini juga bagian dari Syiar Islam. Ini penting," katanya lagi.

Kedua, dimensi pengetahuan. Rukyat merupakan proses konfirmasi atas data-data hisab dan antronomis.

"Apa yang telah dihitung secara astronomi, kita konfirmasi di lapangan melalui rukyat," sebut Abu Rokhmad.

"Sebagaimana awal Ramadan, kita akan gunakan alat yang canggih dalam proses rukyat," sambungnya.

Proses Rukyatul Hilal rencana akan dilakukan di 33 titik. Menurut Abu Rokhmad, ada satu titik rukyatul hilal di setiap provinsi, kecuali Bali.

"Di provinsi Bali dalam suasana Nyepi. Sehingga rukyatul hilal tidak kita gelar di sana. Kita saling menghormati," tandasnya.

Abu Rokhmad menambahkan, proses sidang isbat akan diawali dengan Seminar Posisi Hilal Awal Syawal 1446 H pada pukul 16.30 WIB sampai menjelang magrib. Kemenag mengundang perwakilan duta besar negara sahabat, ahli falak, dan perwakilan Ormas Islam. Diundang juga perwakilan dari LAPAN, BMKG, BRIN, Planetarium Bosscha, dan instansi terkait lainnya.

Sidang isbat akan digelar sekitar pukul 18.45 WIB yang berlangsung secara tertutup. Hasil sidang isbat akan diumumkan melalui konferensi pers oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.

Lebaran Muhammadiyah

Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadan berdasarkan Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/1.0/E/2025.

Berdasarkan metode hisab yang digunakan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid, awal Ramadan jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Sebab, perhitungan Muhammadiyah, hilal sudah terlihat saat matahari terbenam pada Jumat, 28 Februari 2025. 

Selain itu, Muhammadiyah juga telah menetapkan Idul Fitri atau 1 Syawal 1446 Hijriah pada Senin, 31 Maret 2025.

Berdasarkan perhitungan tersebut, Muhammadiyah menetapkan:

1 Ramadan 1446 H: Sabtu, 1 Maret 2025

1 Syawal 1446 H (Idul Fitri): Senin, 31 Maret 2025

1 Zulhijah 1446 H: Rabu, 28 Mei 2025

Hari Arafah (9 Zulhijah 1446 H): Kamis, 5 Juni 2025

Idul Adha (10 Zulhijah 1446 H): Jumat, 6 Juni 2025

Penentuan Lebaran NU

Di sisi lain, Nahdlatul Ulama (NU) belum mengumumkan tanggal resmi awal Ramadan. NU akan menetapkan 1 Ramadan berdasarkan hasil rukyatul hilal yang dilakukan serentak di berbagai titik di Indonesia. Keputusan ini nantinya akan diumumkan oleh Lembaga Falakiyah PBNU setelah proses pengamatan selesai.

 sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: