Rabu, 26 Maret 2025
JADWAL SALAT & IMSAKIAH
Imsak
00:00
Subuh
00:00
Zuhur
00:00
Ashar
00:00
Magrib
00:00
Isya
00:00

TNI-Polri Evakuasi 8 Warga, Korban Serangan TPNPB-OPM di Distrik Anggruk Yahukimo

Oleh: Bachtiarudin Alam
Minggu, 23 Maret 2025 | 19:55 WIB
Proses evakuasi korban di Yahukimo Papua (BeritaNasional/dok Humas Polri)
Proses evakuasi korban di Yahukimo Papua (BeritaNasional/dok Humas Polri)

BeritaNasional.com -  Operasi bersama (join operation) antara TNI di bawah Kogabwilhan dan Polri yang tergabung dalam Satgas Ops Damai Cartenz-2025 serta Polda Papua berhasil mengevakuasi warga Distrik Anggruk Kabupaten Yahukimo Papua.

Para warga yang dievakuasi merupakan korban serangan brutal dari kelompok kriminal bersenjata dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) 

“Proses evakuasi berhasil dilakukan meskipun terkendala medan yang sulit dan hanya dapat diakses melalui transportasi udara ke Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo. Namun, seluruh korban berhasil dievakuasi dengan lancar ke Jayapura,” kata Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol Faizal Ramadhani dalam keterangan tertulis, Minggu (23/3/2025).

Dalam serangan tersebut, total sepuluh orang guru dan tenaga medis menjadi korban. Satu di antaranya atas nama Rosalina Rerek Sogen, meninggal dunia. Sementara empat mengalami luka ringan, tiga orang luka berat, serta dua korban lainnya dalam kondisi aman dan merupakan warga asli Yahukimo.

Keseluruhan korban, dipastikan merupakan tenaga pendidik yang tengah bertugas memberikan layanan pendidikan di wilayah pedalaman Papua. Bukan sebagaimana klaim TPNPB-OPM anggota intelijen militer.

“Ini adalah tindakan biadab dan sangat keji. Para guru dan tenaga medis itu bukan militer, mereka adalah pendidik yang mengabdikan diri untuk anak-anak Papua,” tegasnya.

Faizal menyampaikan seluruh korban yang meninggal dunia maupun yang mengalami luka-luka telah berhasil telah dievakuasi ke Jayapura untuk dirujuk ke RSAD marthen indey Kota Jayapura.

“Tindakan kekerasan ini tidak akan menyurutkan komitmen negara dalam memberikan pelayanan pendidikan dan kesehatan kepada masyarakat Papua, justru menjadi bukti bahwa kekejaman yang dilakukan KKB semakin nyata,” cetusnya

Adapun sebanyak delapan orang berhasil dievakuasi antara lain,:  

1.Rosalia Rerek Sogen. Perempuan, guru, Suku Flores (Timor), meninggal dunia (MD)

2. Doinisiar Taroci More Flores. Perempuan, guru, Suku Flores, NTT. 

3. Vantiana Kambu. Perempuan, guru, Suku Papua, Sorong. 

4. Paskalia Peni Tere Liman. Perempuan, guru, Suku Flores. 

5. Fidelis De Lena. Laki-laki, guru, Suku Flores.

6. Kosmas Paga. Laki-laki, guru, Suku Flores.  

7. Penus Lepi. Laki-laki, guru, Suku Kimial, asli Yahukimo, Papua. Dipulangkan dari RSAD marthen indey karena dinyatakan sehat.

8. Irawati Nebobohan. Perempuan, tenaga kesehatan, NTT. 

Sementara dua korban lainnya yakni , Lenike Saban seorang guru, dan Erens Sama seorang petani, merupakan warga Yahukimo, tidak ikut dievakuasi karena permintaan sendiri dan dalam kondisi aman.

Pada kesempatan yang sama, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo mengimbau masyarakat agar tidak terpancing oleh propaganda dan provokasi KKB serta tetap tenang dalam perlindungan aparat keamanan.

“Kami mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak termakan propaganda yang menyesatkan. Aparat akan terus meningkatkan patroli dan pengamanan di wilayah rawan,” ucapnya.

Hingga kini, aparat masih melakukan pengejaran terhadap pelaku penyerangan. Situasi di Distrik Anggruk berangsur terkendali dan bantuan kemanusiaan mulai disalurkan bagi warga terdampak.

Sebelumnya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pembunuhan dan pembakaran di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

“Kami siap bertanggung jawab atas pembunuhan agen intelijen Indonesia yang berprofesi sebagai guru di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo pada hari Jumat, 21 Maret 2025 sekitar pukul 16.00,” kata Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sembom dalam keteranganya.

Adapun pelakunya adalah pasukan dari Mayor Ohyon Elambu komandan batalion Angguruk, Mayor Yosua Sobolim komandan batalion Sisipia, dan pasukan dari Batalion Eden Sawi atas perintah Brigadir Jenderal Elkius Kobak Panglima TPNPB Kodap XVI.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: