Selasa, 25 Maret 2025
JADWAL SALAT & IMSAKIAH
Imsak
00:00
Subuh
00:00
Zuhur
00:00
Ashar
00:00
Magrib
00:00
Isya
00:00

Perempuan Haid dan Nifas Tetap Berpeluang Raih Lailatul Qadar, Simak 6 Amalan Ini

Oleh: Tim Redaksi
Senin, 24 Maret 2025 | 05:00 WIB
Perempuan sedang beriktikaf di Masjid Istiqlal Jakarta. (BeritaNasional/Oke Atmaja)
Perempuan sedang beriktikaf di Masjid Istiqlal Jakarta. (BeritaNasional/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com - Di penghujung Ramadan, seringkali muncul pertanyaan di kalangan perempuan mengenai peluang meraih Lailatul Qadar saat sedang haid atau nifas.

Kondisi ini sering dianggap sebagai penghalang, terutama karena adanya larangan salat dan puasa. Namun, kesempatan beribadah sebenarnya tetap terbuka lebar.

Adh-Dhahhak, seorang ulama terkemuka, menjawab pertanyaan Juwaibir mengenai peluang perempuan haid, nifas, musafir, dan orang yang tidur untuk meraih Lailatul Qadar.

Dalam jawabannya yang dikutip oleh Ibnu Rajab Al-Hanbali dalam Latha’iful Ma’arif, ia mengatakan: "Jubair berkata, aku bertanya kepada Adh-Dhahhak: bagaimana pendapatmu tentang perempuan nifas, haid, musafir, dan orang yang tidur, apakah mereka mendapat bagian dari Lailatul Qadar? Ia menjawab: ya, setiap orang yang amalnya diterima Allah akan diberi bagian dari Lailatul Qadar.”

Pernyataan ini memberikan harapan, bahwa Lailatul Qadar tidak hanya diperuntukkan bagi mereka yang dapat salat atau beriktikaf di masjid. Keberkahan malam tersebut bergantung pada penerimaan amal oleh Allah, bukan hanya pada jenis ibadah tertentu.

Meskipun perempuan haid dan nifas tidak dapat melaksanakan salat atau puasa, mereka tetap memiliki kesempatan untuk melakukan amalan-amalan lain, seperti:

1. Memperbanyak Istighfar: Wahbah Az-Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu menekankan pentingnya istighfar, terutama di waktu sahur, untuk mengejar Lailatul Qadar. Salah satu bacaan yang dianjurkan adalah Sayyidul Istighfar.

2. Bersedekah: Bersedekah di 10 hari terakhir Ramadan merupakan amalan mulia yang dapat dilakukan oleh siapa saja, termasuk perempuan haid dan nifas.

3. Membaca Al-Qur’an: Perempuan haid dan nifas tetap dapat membaca dan mendengarkan Al-Qur’an melalui aplikasi atau rekaman, serta merenungkan maknanya.

4. Berzikir: Zikir adalah ibadah yang ringan di lisan, namun memiliki timbangan amal yang berat.

5. Berdoa: Doa merupakan senjata seorang mukmin, dan di Lailatul Qadar, doa menjadi lebih istimewa. Salah satu doa yang dianjurkan adalah "Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni".

6. Membantu Sesama: Membantu orang lain, seperti menyiapkan hidangan berbuka atau meringankan beban saudara, juga merupakan ibadah yang mulia.

Lailatul Qadar adalah anugerah universal bagi setiap hamba yang ikhlas beribadah, termasuk perempuan haid dan nifas. Larangan salat bukanlah akhir dari ibadah mereka, melainkan awal dari kreativitas dalam beribadah.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: