Kanada Pertimbangkan Balas Tarif Otomotif yang Diberlakukan Trump

BeritaNasional.com - Perdana Menteri Kanada Mark Carney mengatakan, pemerintahnya sedang mempertimbangkan opsi terkait tindakan balasan terhadap tarif otomotif yang diterapkan Amerika Serikat (AS), media lokal melaporkan.
Dalam kampanye pemilihannya, pemimpin Partai Liberal itu menyebut kebijakan tarif AS tersebut sebagai serangan langsung terhadap pekerja Kanada, terlepas dari bagaimana kebijakan itu diterapkan, menurut laporan CBC News.
"Kami telah mengantisipasi kemungkinan ini. Kami akan mengambil langkah-langkah yang sesuai dengan kepentingan pekerja Kanada dan negara ini. Kami akan membela Kanada. Kami akan bersatu," ujarnya.
Sebelumnya, Carney mengumumkan pembentukan dana respons strategis senilai 2 miliar dolar Kanada (sekitar Rp 23,2 triliun) guna memperkuat industri otomotif negara tersebut.
Ia mengatakan, dana tersebut akan digunakan untuk meningkatkan daya saing sektor otomotif, melindungi lapangan kerja di bidang manufaktur, membantu pekerja meningkatkan keterampilan, serta membangun rantai pasokan Kanada yang terlindungi.
Suku cadang kendaraan sering kali melintasi area perbatasan berulang kali, dan biaya tambahan akibat tarif dan tarif balasan akan dengan cepat berubah menjadi masalah besar.
Carney menyebut hal ini sebagai "kerentanan besar" dan berjanji akan membangun jaringan manufaktur yang "sepenuhnya berada di Kanada" guna memproduksi lebih banyak suku cadang di dalam negeri, sehingga membatasi frekuensi suku cadang tersebut menyeberangi perbatasan selama proses produksi.
"Di dunia yang baru, ini akan menjadi keuntungan. Ini akan melindungi kami dari ancaman perdagangan Presiden (AS Donald) Trump dan mendorong pertumbuhan ekonomi," ujar Carney.
Jika terpilih pada 28 April mendatang, Carney juga menyatakan bahwa pemerintahannya akan memprioritaskan dan membeli kendaraan yang diproduksi di Kanada, lapor CBC News.
Trump pada Rabu mengumumkan rencana penerapan tarif sebesar 25 persen terhadap semua kendaraan yang tidak diproduksi di AS mulai 2 April mendatang.
Sumber: Antara
9 bulan yang lalu
GAYA HIDUP | 22 jam yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 10 jam yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
DUNIA | 2 hari yang lalu