Tarif Trump, MPR: Momentum Benahi Industri Nasional

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Minggu, 06 April 2025 | 16:45 WIB
Wakil Ketua MPR RI Bapak Dr. Eddy Soeparno memberikan materi kepada mahasiswa. (BeritaNasional/Elvis Sendouw)
Wakil Ketua MPR RI Bapak Dr. Eddy Soeparno memberikan materi kepada mahasiswa. (BeritaNasional/Elvis Sendouw)

BeritaNasional.com -  Kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump dinilqi bisa menjadi momentum pemerintah memperkuat industri nasional.

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Eddy Soeparno mengatakan kebijakan itu akan menjadi momentum menguatkan industri dalam negeri. 

"Saya memandang kebijakan tarif Donald Trump ini akan menjadi momentum bagi pemerintah untuk memperkuat industri nasional dan membuat tingkat komponen dalam negeri/TKDN kita semakin berkualitas dan ekonomis," ujarnya.

Melansir Antara, Minggu (6/4/2025) ia meyakini pemerintah tidak akan mengikuti keinginnq pemerintah AS dengan melonggarkan kebijakan TKDN yang dikhawatirkan beberapa kelompok pengusaha.

"Kebijakan TKDN perlu dilanjutkan dan jangan dilonggarkan terhadap salah satu negara semata. Sekali kita memberikan kelonggaran TKDN, seluruh negara mitra dagang juga akan meminta hal yang sama," katanya.

Kebijakan TKDN bukan merupakan proteksionisme, tapi menjadi inisiatif pemerintah untuk membangun industri dalam negeri agar pasar domestik tidak dibanjiri barang-barang impor.

"Kebijakan TKDN adalah instrumen untuk memperkuat industri nasional, bukan untuk menutup diri dari perdagangan global. Apa yang dilakukan Indonesia dalam membangun industri dalam negerinya tidak berbeda dengan apa yang dilakukan negara-negara mitra dagang Indonesia lainnya," tuturnya.

Namun, apabila kebijakan TKDN dipersepsikan sebagai hambatan oleh negara mitra, Eddy meyakini tim diplomasi yang dibentuk pemerintah akan memberikan penjelasan secara komprehensif.

Setali tiga uang strategi Presiden Prabowo Subianto dalam menghadapi kebijakan proteksionisme AS akan memperkuat posisi Indonesia dalam ekonomi global.

Termasuk dalam kerja sama dengan negara-negara ASEAN maupun blok ekonomi BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) dan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: