Gara-gara Gangguan Layanan, Direktur IT Bank DKI Dipecat Gubernur Pramono Anung

Oleh: Lydia Fransisca
Rabu, 09 April 2025 | 08:17 WIB
Gubernur Jakarta Pramono Anung. (BeritaNasional/Oke Atmaja).
Gubernur Jakarta Pramono Anung. (BeritaNasional/Oke Atmaja).

BeritaNasional.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memecat Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI Amirul Wicaksono dari jabatannya pada Selasa (8/4/2025).

Pemecatan ini buntut dari persoalan gangguan layanan perbankan yang dialami nasabah Bank DKI sejak 29 Maret 2025 hingga saat ini.

Adapun hal tersebut diungkapkan Pramono dalam rapat bersama direksi Bank DKI. Meski rapat digelar secara tertutup, pernyataan akan pemecatan itu dibagikan Pramono dalam akun Instagram resminya @pramonoanungw.

"Saya akan putuskan pembebastugasan direktur IT-nya segera dilakukan dan harus dilakukan sekarang," kata Pramono dalam akun Instagram resminya, dilihat Rabu (9/4/2025).

Tak hanya itu, Pramono mendorong direksi Bank DKI untuk melaporkan masalah ini ke Bareskrim Polri. Dia pun melarang semua jajaran Pemprov DKI ikut campur dalam penyelesaian masalah gangguan layanan ini.

"Laporkan ke Bareskrim, proses hukum. karena ini sudah keterlaluan. Enggak mungkin enggak melibatkan orang dalam," ujar Pramono.

Dalam kesempatan itu, Pramono menegaskan bahwa semua tindakan yang merugikan masyarakat harus menerima konsekuensi dan tidak ada satupun pejabat Pemprov DKI maupun BUMD DKI yang kebal hukum.

"Siapa pun yang ikut campur, saya akan ambil tindakan. Kenapa ini dilakukan? Untuk membangun trust kepada publik, bahwa publik ini tidak ada yang terganggu," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Bank DKI kembali memberikan klarifikasi terkait pemulihan sistem yang dilakukan sepanjang libur Lebaran 2025. 

Direktur Utama Bank DKI, Agus Haryoto Widodo mengatakan, gangguan sistem layanan bank yang terjadi sejak 29 Maret 2025 lalu karena pengaktifan sistem keamanan secara otomatis.

”Pada tanggal tersebut, sistem pengamanan internal Bank DKI secara otomatis mengaktifkan fitur pemulihan sistem keamanan, sebagai langkah proteksi untuk memastikan stabilitas layanan dan keamanan transaksi seluruh nasabah” kata Agus di Kantor Pusat Bank DKI, Jakarta Pusat, Selasa (8/4/2025).

Agus berujar, hal itu dilakukan sebagai mekanisme kontrol internal Bank DKI dalam menjaga integritas sistem perbankan secara menyeluruh. 

Sebagai dampak dari aktivasi fitur tersebut, terjadi pembatasan sementara pada sebagian layanan transaksi lintas jaringan atau off-us, termasuk transaksi ATM melalui jaringan bank lain.

Meski demikian, lanjut Agus, Bank DKI langsung mengaktifkan tim teknis, operasional, dan layanan nasabah selama 24 jam untuk melakukan evaluasi sistem, pemulihan berjenjang, serta menjaga kelancaran layanan prioritas lainnya.

"Bank DKI juga berkoordinasi secara aktif dengan mitra dan pihak regulator untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang kami ambil sejalan dengan prinsip kehati-hatian dan keamanan perbankan," ujar Agua.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: