Saham-saham AS Melonjak Usai Trump Tunda Pemberlakuan Kenaikan Sejumlah Tarif Resiprokal

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Kamis, 10 April 2025 | 19:00 WIB
Trump tunda pemberlakuan tarif AS (Foto/X Donald J Trump)
Trump tunda pemberlakuan tarif AS (Foto/X Donald J Trump)

BeritaNasional.com - Saham-saham Amerika Serikat (AS) meroket usai Presiden AS Donald Trump mengumumkan jeda selama 90 hari untuk tarif-tarif resiprokal tertentu, memicu rebound yang kuat di pasar yang telah berada di bawah tekanan kuat dalam sepekan terakhir.

Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 2.962,86 poin atau 7,87 persen dan ditutup di angka 40.608,45. S&P 500 melonjak 474,13 poin atau 9,52 persen menjadi 5.456,90, yang merupakan lonjakan terbesarnya dalam satu hari sejak 2008. 

Nasdaq Composite Index menguat 1.857,06 poin atau 12,16 persen dan ditutup di angka 17.124,97, menandai kenaikan dalam satu hari paling signifikan sejak Januari 2001 sekaligus terbesar kedua dalam sejarah bagi Nasdaq.

Seluruh 11 sektor utama dalam S&P 500 ditutup di angka yang lebih tinggi. Sektor teknologi dan konsumen memimpin, dengan masing-masing naik 14,15 persen dan 11,36 persen. Meski tetap tergolong kuat, sektor utilitas membukukan kenaikan terkecil pada Rabu, dengan kenaikan 3,91 persen.

Sementara itu, volume perdagangan mencatat lonjakan dramatis, dengan sekitar 30 miliar saham berpindah tangan, volume harian tertinggi dalam sejarah di Wall Street.

"Saya telah mengesahkan jeda 90 hari dan tarif resiprokal yang diturunkan secara substansial selama periode ini, sebesar 10 persen, juga langsung diberlakukan," tulis Trump di platform media sosial Truth Social. 

Dalam unggahan yang sama, presiden AS itu menyatakan bahwa dia akan kembali menaikkan tarif impor terhadap China menjadi 125 persen.

Pada hari yang sama, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengonfirmasi bahwa jeda tersebut akan berlaku untuk semua negara, kecuali China. Ia mengatakan tarif dasar akan kembali ke 10 persen selama periode negosiasi, tetapi tarif sektoral akan tetap berlaku.

Saham-saham AS yang paling terdampak oleh ketegangan perdagangan memimpin kebangkitan pasar. Apple melonjak lebih dari 15 persen, Nvidia melonjak hampir 19 persen, dan Tesla melonjak lebih dari 22 persen. Saham Walmart juga mengalami lonjakan kuat sebesar 9,6 persen

"Mengingat betapa tertekannya sentimen dan harga saham, jeda 90 hari memicu rebound dahsyat dan penundaan implementasi tentu saja menghilangkan overhang raksasa dari pasar. Namun, tarif tidak akan hilang. Tingkat tarif China kini berada di kisaran tiga digit dan tak ada yang tahu apa yang akan terjadi dalam 90 hari ke depan setelah jeda ini berakhir," kata Adam Crisafulli, pendiri Vital Knowledge.

Sumber: Antara
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: