Jaksa Harus Miliki Integritas dan Profesional, Raimel: Ini Jadi Tantangan Kita

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Sabtu, 12 April 2025 | 11:54 WIB
Direktur Ekonomi dan Keuangan di Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung Raimel Jesaja (BeritaNasional/istimewa)
Direktur Ekonomi dan Keuangan di Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung Raimel Jesaja (BeritaNasional/istimewa)

BeritaNasional.com -  Penegakan hukum di Tanah Air masih menghadapi jalan terjal. Hal ini menjadi tantangan yang tidak menyurutkan semangat Kejaksaan Agung menjadi garda terdepan dalam penegakan hukum. 

Direktur Ekonomi dan Keuangan di Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung Raimel Jesaja mengatakan dedikasi dan integeritas jaksa menjadi hal utama untuk tetap mendapat kepercayaan publik. 

Hal tersebut sangat diperlukan dalam memerbaiki sistem hukum di Indonesia. Raimel pun menjadi salah satu figur penting dalam institusi kejaksaan yang saat ini menjadi ujung tombak kepercayaan publik.

"Kita juga tidak memungkiri masih banyak tindakan perbuatan melawan hukum, namun kalau masih bisa semua kita berikan pemahaman dan pencegahan, kenapa tidak. Itulah tantangan kita ke depan. Karena kalau kita langsung berikan hukuman, malah itu tidak memberi manfaat dan tidak menjamin ada efek jera. Di samping itu, selain akan menambah biaya negara, juga akan berdampak ekonomi keluarga si pelaku," ujarnya.

Dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (12/4/2025) dengan perjalanan karier yang cemerlang dan pengalaman luas dalam berbagai jabatan strategis, Raimel Jesaja terus menunjukkan komitmen kuat dalam menegakkan keadilan dan memberantas korupsi di Indonesia. Keberhasilannya di berbagai daerah menjadi bukti nyata profesionalisme dan integritas adalah kunci dalam menjalankan tugas sebagai aparat penegak hukum.

"Aparatur kejaksaan harus mampu menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Harus optimal soal pengetahuan hukum, wawasannya meluas dan lebih utama dapat memberikan kemanfaatan,” terangnya. 

Raimel Jesaja resmi ditunjuk sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Maret 2022 lalu. Penunjukan ini beriringan dengan rotasi terhadap 65 Aparatur Sipil Negara (ASN) di tubuh Kejaksaan, sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Jaksa Agung Nomor 54 tentang Pemindahan, Pemberhentian, dan Pengangkatan dari dan Dalam Jabatan Struktural ASN Kejaksaan. Surat keputusan ini ditandatangani oleh Jaksa Agung ST Burhanuddin pada 18 Februari 2022.

Sebelum menjabat sebagai Kajati Sultra, Raimel memiliki rekam jejak panjang di berbagai wilayah Indonesia. Pada tahun 2020, ia menjabat sebagai Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi (Wakajati) Sulawesi Utara (Sulut), kemudian pada tahun 2021 berpindah tugas menjadi Wakajati Sulawesi Selatan (Sulsel).

 

Kiprah Raimel Jesaja sebagai Kajati Sultra merupakan momen kembali ke daerah yang pernah dilayani sebelumnya. Pada tahun 2015, ia pernah bertugas sebagai Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) di Kejati Sultra, di mana pernah menangani berbagai kasus korupsi besar di provinsi tersebut. 

Salah satu kasus yang menjadi sorotan adalah dugaan korupsi pembangunan kantor Bupati Konawe Utara (Konut) yang menjerat mantan Bupati Konut, Aswad Sulaiman. Kasus ini menyebabkan kerugian negara sebesar Rp2,3 miliar dan menjadi salah satu dari 45 kasus korupsi yang ditangani Kejati Sultra pada masa itu.

Kinerja cemerlang Raimel Jesaja di Sultra mengantarkannya mendapat promosi pada tahun 2017 sebagai Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Jakarta Selatan. Ia menggantikan Sarjono Turin yang dipindahkan sebagai Aspidsus Kejati DKI Jakarta.

Kini ia berada di Kejagung untuk terus menjaga marwah korps Adyaksa sebagai benteng penegakan keadilan

"Apa yang saya lakukan di berbagai daerah menjadi bukti nyata bahwa profesionalisme dan integritas adalah kunci dalam menjalankan tugas sebagai aparat penegak hukum," tukasnya.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: