Tak Hanya Amerika, Pemerintah Diminta Negosiasi dengan China

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Minggu, 13 April 2025 | 22:15 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Foto/X).
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Foto/X).

BeritaNasional.com -  Pemerintah disarankan untuk bernegosiasi dengan China dalam merespons kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu mengatakan China akan menghadapi AS dan pada saat yang sama, akan berusaha membangun hubungan dengan ASEAN.

“Kita perlu melakukan diplomasi dan forward looking engagement tidak hanya dengan AS, tetapi juga dengan China"

Menurut saya, kita harus bernegosiasi dengan itikad baik,” tambahnya.

Mari Elka dalam kegiatan The Yudhoyono Institute (TYI) Dinamika dan Perkembangan Dunia Terkini: Geopolitik, Keamanan dan Ekonomi Global di Jakarta, Minggu (13/4/2025) juga mengatakan Indonesia  harus memerkuat sistem otonom melalui reformasi nyata.

Indonesia perlu mengelola dampak dari dinamika perdagangan yang bervariasi (trade diversion). Salah satu skenario yang mungkin terjadi yaitu banjir impor ke Indonesia akibat kurangnya kesiapan tata kelola dari peralihan barang-barang ekspor pasar AS.

Ia berpendapat ASEAN perlu memberikan respons secara kolektif dan berfokus pada upaya membangun kepercayaan.

Selain itu, dia juga mengingatkan pentingnya upaya memperkuat komitmen terhadap World Trade Organisation (WTO) dan reformasi domestik.

“Hal ini sebenarnya sudah terlihat dari upaya diplomasi yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto serta pernyataan-pernyataan terbaru dari para menteri ekonomi ASEAN,” tegasnya. 

Melansir Antara,  ASEAN harus menghindari pendekatan proteksionisme, baik secara langsung maupun tidak langsung. ASEAN, lanjut dia, harus berfokus pada reformasi ekonomi domestik alih-alih pembatasan.

Pemerintah juga harus lebih memprioritaskan kepentingan nasional yang selanjutnya meninjau cara Indonesia bisa berkontribusi bagi tatanan regional dan global yang lebih besar, terutama sebagai wakil dari kawasan dan negara-negara berkembang. (Antara)sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: