Gedung Bekas Balai Kemensos di Bantul Siap Dijadikan Sekolah Rakyat

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Rabu, 16 April 2025 | 03:30 WIB
Ilustrasi anak sekolah (Beritanasional/Oke Atmadja)
Ilustrasi anak sekolah (Beritanasional/Oke Atmadja)

BeritaNasional.com - Wakil Bupati Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta Aris Suharyanta menyebut gedung bekas Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial Kementerian Sosial di Kelurahan Ngestiharjo, Kasihan akan difungsikan untuk Sekolah Rakyat jenjang SMA sederajat.

Aris mengatakan, gedung milik Kemensos tersebut akan menerima peserta didik untuk jenjang sekolah menengah atas (SMA) sederajat pada Juni 2025 atau bertepatan dengan tahun ajaran baru Tahun 2025/2026.

"Sekolah Rakyat jenjang SMA di Bantul itu rencana akan diluncurkan pada Juni. Itu teknisnya ada di Kementerian Sosial dan kerja sama dengan pemerintah daerah," katanya.

Menurutnya, berdasarkan pertimbangan Kemensos, Sekolah Rakyat jenjang SMA itu akan menerima sekitar 100 calon siswa, meski demikian terkait persyaratan dan seleksi secara teknis, pemerintah daerah masih menunggu informasi lanjut dari Kementerian Sosial.

Pihaknya menilai kondisi bangunan bekas Balai Kemensos tersebut masih memadai dan layak untuk dipergunakan dalam kegiatan belajar mengajar siswa. Apalagi, bangunan tersebut juga masih aktif dipergunakan untuk berbagai kegiatan.

"Bangunannya masih aktif digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Tapi, volume dalam kegiatan diklat (pendidikan dan pelatihan), itu sudah jarang. Jadi nanti bisa digunakan untuk kelas-kelas belajar siswa SMA," kata Aris.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bantul Nugroho Eko Setyanto mengatakan, sekolah rakyat yang diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu tersebut disediakan untuk siswa jenjang SD sampai dengan SMA.

"Kalau untuk jenjang SD dan SMP nantinya kemungkinan juga sama, menerima sebanyak 100 siswa. Dan sekolah rakyat ini dimulai dari SD karena pendidikan dasar dari SD, sementara TK (taman kanak-kanak) bukan pendidikan dasar," katanya.

Sumber: Antara


 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: