Iran Siap Buka Hubungan Diplomatik Global, Kecuali dengan Israel

Oleh: Tim Redaksi
Rabu, 16 April 2025 | 11:37 WIB
Ilustrasi bendera nasional Iran. (Foto/Freepik)
Ilustrasi bendera nasional Iran. (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com -  Pemerintah Iran menyatakan tidak akan memberikan perlakuan khusus dalam proses negosiasi dengan Amerika Serikat (AS).

Iran menegaskan kesiapannya untuk membangun hubungan dengan seluruh negara di dunia, kecuali Israel, seperti disampaikan oleh Wakil Presiden Pertama Iran, Mohammad Reza Aref.

Pernyataan tersebut muncul di tengah meningkatnya intensitas dialog diplomatik antara Iran dan AS. Putaran pertama pembicaraan tidak langsung berlangsung pada 12 April 2025 di Muscat, Oman, dengan melibatkan Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, dan utusan khusus Presiden AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff.

Dalam pernyataan yang dilansir kantor berita Tasnim, Aref menegaskan bahwa Iran terbuka untuk dialog dan negosiasi, selama dilakukan dengan prinsip kesetaraan dan saling menghormati. Ia juga menegaskan bahwa Iran tidak akan memperlakukan AS secara istimewa dalam proses ini.

“Kami terbuka terhadap negosiasi dengan syarat yang adil dan setara. Iran siap menjalin kerja sama dengan semua negara yang menghormati kedaulatan kami, termasuk Amerika Serikat, namun tidak dengan Israel,” ujar Aref pada Selasa (15/4/2025).

Oman Fasilitasi Pertemuan Awal

Dalam laporan eksklusif yang dimuat oleh media Israel Hayom, tiga sumber internasional mengungkapkan bahwa Muscat menjadi lokasi pertemuan langsung antara Witkoff dan Araghchi, yang juga dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Oman, Sayyid Badr bin Hamad bin Hamood Albusaidi.

Walaupun pertemuan tersebut semula tampak seperti interaksi biasa, laporan menyebutkan bahwa pertemuan itu telah direncanakan sebelumnya dan berlangsung selama lebih dari 40 menit.

Sumber tersebut juga menyebut bahwa Araghchi sempat mengundang utusan AS untuk mengunjungi Teheran, dan Witkoff tidak menolak tawaran tersebut.

Lokasi Putaran Kedua Masih Diperdebatkan

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Italia, Antonio Tajani, menyampaikan bahwa Italia telah menyatakan kesediaannya menjadi tuan rumah putaran kedua pembicaraan Iran-AS.

Namun, meskipun Araghchi awalnya menyetujui hal tersebut, Kementerian Luar Negeri Iran kemudian menegaskan bahwa Muscat tetap menjadi lokasi putaran lanjutan.

Putaran pertama negosiasi digambarkan sebagai “positif dan konstruktif” oleh Witkoff. Di sisi lain, Araghchi menyebut suasana diskusi berlangsung dengan “penuh rasa hormat, tenang, dan produktif.”sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: