Obama Dukung Keputusan Harvard Tolak Tuntutan Trump soal Antisemitisme

BeritaNasional.com - Presiden Ke-44 Amerika Serikat (AS) Barack Obama mendukung keputusan Universitas Harvard yang menolak tuntutan pemerintahan Donald Trump.
Tuntutan tersebut meminta Harvard mengubah kebijakan terkait perekrutan, penerimaan mahasiswa, dan pengajaran, yang menurut pemerintah AS penting dalam memerangi antisemitisme di kampus.
Dilansir dari BBC News pada Rabu (16/4/2025), Obama yang merupakan alumni Harvard menilai tindakan pemerintahan Trump yang membekukan dana federal lebih dari USD 2 miliar untuk universitas tersebut sebagai melanggar hukum dan tidak adil.
Ia juga mendorong institusi pendidikan tinggi lainnya untuk mengikuti langkah Harvard dalam menentang tuntutan tersebut.
"Harvard telah memberikan contoh bagi lembaga pendidikan tinggi lainnya menolak upaya yang tidak sah dan tidak adil untuk mengekang kebebasan akademis, sembari mengambil langkah konkret untuk memastikan semua mahasiswa Harvard dapat memperoleh manfaat dari lingkungan yang mendukung penyelidikan intelektual, perdebatan yang ketat, dan rasa saling menghormati," tulis Obama di media sosial.
Obama yang lulus dari Sekolah Hukum Harvard pada 1991 jarang mengkritik kebijakan pemerintahan Trump sejak meninggalkan Gedung Putih. Sikapnya kali ini menunjukkan dukungan terhadap Harvard dan kebebasan akademis di universitas-universitas AS.
Keputusan Harvard untuk menolak tuntutan Trump juga mendapat dukungan dari ratusan anggota fakultas Universitas Yale.
Mereka mengeluarkan surat yang menyatakan dukungan terhadap Harvard dan menyerukan universitas-universitas lain untuk bersatu melawan serangan-serangan luar biasa yang mengancam prinsip-prinsip dasar masyarakat demokratis.
Presiden Stanford, Jonathan Levin, dan Rektor Jenny Martinez, juga memberikan pernyataan yang memuji Harvard.
Mereka menekankan pentingnya universitas menanggapi kritik dengan kerendahan hati dan keterbukaan, namun menolak upaya pemerintah untuk mengendalikan lembaga swasta.
"Cara untuk mewujudkan perubahan yang konstruktif bukanlah dengan menghancurkan kapasitas bangsa dalam penelitian ilmiah, atau melalui pemerintah yang mengambil alih kendali lembaga swasta," tulis Levin dan Martinez.
Presiden Harvard Alan Garber menegaskan bahwa tidak ada pemerintah yang boleh mendikte apa yang diajarkan oleh universitas swasta, siapa yang dapat mereka terima dan rekrut, dan bidang studi.
Meskipun mendapat kritik, Trump tetap bersikeras dengan pendiriannya. Ia bahkan mengancam akan mencabut status bebas pajak Harvard.
10 bulan yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
DUNIA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 3 jam yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu