Di Hari Bumi, KLH Tekankan Pentingnya Peran Bank Sampah untuk Selesaikan Persoalan Lingkungan

BeritaNasional.com - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menekankan pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan dalam momentum memperingati Hari Bumi Sedunia pada Selasa (22/4/2025)
Pihaknya menyoroti bank sampah yang berperan besar untuk menangani persoalan lingkungan.
Langkah ini dianggap krusial seiring dengan kebijakan pemerintah untuk menutup Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) open dumping.
Direktur Pengurangan Sampah dan Pengembangan Ekonomi Sirkuler KLH Agus Rusly menyatakan penutupan TPA open dumping menjadikan bank sampah sebagai instrumen rekayasa sosial yang sangat penting dalam upaya mengurangi volume sampah.
"Bapak Menteri telah mengeluarkan peraturan untuk penutupan aktivitas TPA open dumping. Hal ini membuat peran bank sampah sebagai social engineering menjadi krusial dalam pengurangan sampah," ujar Agus dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta pada Selasa (22/4/2025).
Lebih lanjut, KLH memberikan apresiasi atas peluncuran Modul Training of Trainers (ToT) Bank Sampah.
Modul ini merupakan hasil kolaborasi Program PHINLA yang diimplementasikan oleh Divers Clean Action (DCA) dan Wahana Visi Indonesia (WVI).
"KLH menyambut baik adanya ToT bagi bank sampah, dengan harapan bisa dilakukan replikasi, sehingga upaya-upaya ini bisa lebih masif dan terstruktur," tuturnya.
Program PHINLA sendiri merupakan inisiatif global yang bertujuan untuk meningkatkan mata pencaharian masyarakat rentan melalui sistem pengelolaan sampah multisektoral. Program yang didukung oleh Pemerintah Jerman ini dijadwalkan berlangsung hingga 2027.
Direktur Nasional Wahana Visi Indonesia (WVI) Angelina Theodora menyampaikan komitmen organisasinya dalam mendukung program yang berpihak pada anak-anak. Ia menyoroti isu sampah sebagai masalah universal yang memerlukan kolaborasi lintas negara.
"Dari hasil pemantauan, sampah-sampah di pantai sekitar Jakarta banyak juga yang merupakan sampah dari negara lain. Melalui PHINLA, kami bergandengan bersama DCA, pemerintah Indonesia, dan pemerintah negara lainnya, karena kami percaya isu sampah dan lingkungan adalah isu yang universal," ungkap Angelina.
Senada dengan hal tersebut, pakar teknik lingkungan dari Universitas Trisakti Rositayanti Hadisoebroto berharap modul ToT Bank Sampah dapat menjadi katalisator kebangkitan dan keberlanjutan operasional bank sampah di Indonesia.
"Diharapkan dengan adanya modul edukasi ToT Bank Sampah dari PHINLA, dapat membantu membangkitkan bank sampah yang selama ini mati suri, serta mendukung bank sampah untuk bekerja sama dengan mitra lainnya yang saat ini menjadi tantangan," tandasnya.
GAYA HIDUP | 11 jam yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
DUNIA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu