Lonjakan Robot Humanoid China Dorong Ledakan Industri

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Rabu, 30 April 2025 | 02:00 WIB
Ilustrasi robot humanoid (Foto/Pixabay)
Ilustrasi robot humanoid (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Robot-robot humanoid yang berlomba di lintasan yang sejajar dengan para pelari maraton, melakukan sprint, bertanding sepak bola, dan bahkan berduel dalam permainan kombat selayaknya di dalam adegan film fiksi ilmiah. Pemandangan-pemandangan tersebut kini terwujud menjadi kenyataan di China.

Beberapa hari setelah Beijing menggelar ajang setengah maraton pertama di dunia yang diikuti oleh manusia dan robot yang berlomba beriringan dan berdampingan, Kota Wuxi di Provinsi Jiangsu, China timur, menyelenggarakan pertandingan olahraga pertama di China untuk robot berbasis kecerdasan buatan (AI) pada Jumat (25/4) pekan lalu.

Beijing juga mengumumkan rencana untuk menggelar pertandingan robot humanoid dunia pada akhir tahun ini.

"Sebagian besar robot tidak dirancang untuk berolahraga, melainkan untuk skenario industri atau kegiatan sehari-hari," kata Guo Dahong, Wakil Manajer Umum Divisi Robot Humanoid di Miracle Automation Engineering Co. Ltd.

Menurut Chinese Institute of Electronics, pihak penyelenggara ajang itu, pertandingan antar-robot di Wuxi ini menarik partisipasi dari 100 lebih tim peneliti dan perusahaan, menampilkan 150 lebih kompetitor robot yang beragam.

"Melalui olahraga lari atau cabang atletik lainnya, kami dapat menguji stabilitas struktural robot dan menyempurnakan kemampuannya untuk menjadi seperti manusia," kata Guo.

Ia menambahkan, tujuan utamanya adalah memastikan robot-robot tersebut dapat berintegrasi dengan mulus ke dalam lingkungan manusia untuk melakukan tugas-tugas yang sifatnya berulang, berbahaya, atau menuntut ketahanan fisik.

Menurut Chinese Institute of Electronics, robot humanoid siap merombak hampir 20 bidang, termasuk manufaktur otomotif, layanan rumah tangga, kedirgantaraan, dan respons darurat.

Robot-robot dapat digunakan untuk melakukan pengelasan, patroli keamanan, pemadaman kebakaran, dan bahkan eksplorasi luar angkasa.

Guo berharap manufaktur industri, tempat robot-robot dapat disesuaikan untuk melakukan tugas berpresisi, akan menjadi bidang pertama yang membukukan penerapan robot humanoid secara besar-besaran.

Guo juga memprediksi perluasan tugas-tugas robot di masa mendatang ke sektor jasa, meskipun dia mengakui bahwa pasar ini masih dalam tahap awal.

"Lingkungan kehidupan manusia terlalu kompleks, jadi keamanan harus menjadi prioritas saat menggunakan robot," kata Guo memperingatkan.

"Dengan hambatan teknologi yang nyaris tidak ada, kini perlombaannya adalah tentang perusahaan mana yang dapat berinovasi paling cepat," lanjutnya.

Sebuah laporan industri belum lama ini memperkirakan pasar robot humanoid China akan mencapai 8,24 miliar yuan (1 yuan = Rp 2.310) per 2025, yang mencakup separuh dari pangsa pasar global. Per 2030, pasar itu dapat meroket menjadi sekitar 870 miliar yuan.

Wang Yitao, penyelenggara pertandingan kombat robot di Wuxi, mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan ini sebenarnya tidak bersaing untuk merebut trofi.

Tujuan mereka adalah memamerkan produk-produk mutakhir untuk mendapatkan kesempatan lebih besar dalam menunjukkan kemajuan, memperluas penerapan, dan membuka peluang pasar baru.

"Beberapa perusahaan berspesialisasi dalam sistem penglihatan, sementara yang lainnya berfokus pada komponen inti atau algoritma. Acara-acara seperti ini mempertemukan seluruh rantai pasokan, membuka ruang untuk kolaborasi," ujar Wang.

"Dominasi China dalam industri energi baru terjadi berkat ekosistem industrinya yang lengkap," ucapnya.

Perusahaan-perusahaan teknologi China meraih momentum yang luar biasa di bidang robotika. Data menunjukkan bahwa per 2024, China telah memiliki 451.700 perusahaan robot cerdas, melonjak 206,7 persen dari 2020, sebuah angka yang menakjubkan.

Selama pertandingan robot di Wuxi, sejumlah proyek kolaborasi industri ditandatangani dengan kawasan industri robot humanoid lokal, termasuk penerapan robot humanoid untuk inspeksi keamanan kereta bawah tanah dan pengoperasian pabrik baterai.

National and Local Co-Built Humanoid Robotics Innovation Center yang berbasis di Shanghai memprediksi bahwa per 2026, robot humanoid akan diproduksi secara massal sebagai produk serbaguna, setelah penjualan tahunannya mencapai ambang batas 100.000 unit.

"Jika robot humanoid dapat melakukan tugas atau berbincang, saya ingin mencobanya. Budget saya di bawah 20.000 yuan," kata seorang warga Wuxi bernama Sun Shangqin.

Meski demikian, banyak robot humanoid yang harganya masih jauh dari ekspektasi harga rata-rata konsumen.

Sumber: Antarasinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: