4 Fakta Sidang Hasto: Kusnadi Bongkar Titipan Uang hingga Dugaan Tipuan Penyidik KPK

Oleh: Panji Septo R
Jumat, 09 Mei 2025 | 09:04 WIB
Staf Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Kusnadi. (BeritaNasional/Panji)
Staf Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Kusnadi. (BeritaNasional/Panji)

BeritaNasional.com -  Sidang lanjutan kasus dugaan suap yang menyeret Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, kembali digelar di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat pada Kamis (8/5/2025).

Dalam persidangan tersebut, Kusnadi staf Sekretariat DPP PDIP dihadirkan sebagai saksi. Ia membeberkan sejumlah fakta mengejutkan, termasuk perkenalannya dengan buron KPK Harun Masiku, penyerahan tas dan koper yang diduga berisi uang, hingga perasaannya yang merasa ditipu oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Berikut empat fakta penting yang terungkap dalam sidang suap yang melibatkan Hasto:

1. Awal Perkenalan Kusnadi dengan Harun Masiku

Kusnadi mengaku mengenal Harun Masiku saat berada di kantor DPP PDIP pada masa Pemilu 2019. Saat itu, tidak ada yang secara langsung memperkenalkan Harun kepadanya. Ia hanya mengetahui nama tersebut dari buku tamu.

"Nggak ada yang mengenalkan. Saya pernah dimintai tolong saat di resepsionis, jadi tahunya dari situ," ungkap Kusnadi saat bersaksi.

2. Dititipi Tas dan Koper Berisi Uang untuk Donny dan Saeful

Kusnadi mengungkapkan bahwa ia sempat dua kali dititipi barang oleh Harun Masiku—sebuah tas hitam dan koper abu-abu. Tas tersebut disebutkan untuk disampaikan kepada Donny Tri Istiqomah dan Saeful Bahri.

"Saya nggak tahu isinya, Pak. Tapi setelah ramai, katanya itu duit. Tapi pas dititipin, saya nggak tahu isinya apa," ujarnya.

Peristiwa serupa terjadi saat ia sedang bersantai di Rumah Aspirasi. Harun menyerahkan koper untuk Saeful Bahri dan mengatakan akan ada staf yang mengambilnya.

“Ini titipan dari saya buat Saeful. Saya udah komunikasi, nanti akan diambil stafnya,” kata Kusnadi menirukan ucapan Harun.

3. Menerima Dokumen Pemeriksaan KPK Terkait Harun Masiku

Kusnadi juga mengaku menerima dokumen pemeriksaan dari KPK melalui WhatsApp. Dokumen tersebut dikirim oleh nomor yang tercatat atas nama Sri Rejeki Hastomo dari Sekretariat DPP PDIP.

Namun, Kusnadi menyatakan dirinya tidak membuka atau membaca isi dokumen tersebut.

"Nggak tahu isinya, Pak. Pemanggilan saja itu," ujarnya singkat.

4. Kusnadi Mengaku Ditipu oleh Penyidik KPK

Kusnadi menceritakan momen ketika dirinya merasa tertipu oleh penyidik KPK saat mendampingi Hasto pada pemeriksaan 10 Juni 2024. Ia mengira dipanggil oleh Hasto, padahal ternyata tidak.

"Katanya saya dipanggil Bapak (Hasto), ternyata enggak. Saya malah digeledah, Pak," kata Kusnadi.

Ia menyebut penyidik KPK yang menipunya adalah AKBP Rossa Purbo Bekti. Saat itu, Kusnadi menyerahkan semua isi tas dan tiga ponsel yang dibawanya, termasuk milik Hasto.

"Bukan ditemukan, Pak. Diminta itu HP. Semua tas kecuali duit, Pak," jelasnya.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: