Zelensky Setuju Lanjutkan Perundingan Damai dengan Rusia di Turki

Oleh: Tim Redaksi
Senin, 12 Mei 2025 | 16:33 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (Foto/Instagram/Zelensky.Official)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (Foto/Instagram/Zelensky.Official)

BeritaNasional.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan di X pada Minggu bahwa pemerintah menerima usulan Rusia untuk melanjutkan pembicaraan damai di Turki, setelah Presiden AS Donald Trump mendesak Kiev menyetujuinya.

"Kami menunggu gencatan senjata penuh dan berkelanjutan, mulai besok, untuk menyediakan dasar yang diperlukan bagi diplomasi. Tidak ada gunanya memperpanjang pembunuhan ini. Dan saya akan menunggu Putin di Turki pada Kamis. Secara pribadi. Saya berharap kali ini Rusia tidak akan mencari-cari alasan," kata Zelensky dikutip dari Antara, Senin (12/5/2025)

Pada Sabtu, Zelensky, bersama dengan para pemimpin Jerman, Prancis, Polandia, dan Inggris, mengusulkan untuk mendeklarasikan gencatan senjata selama 30 hari yang dimulai pada 12 Mei.

Namun, pada malam harinya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengundang Kiev untuk melanjutkan pembicaraan damai di Turki yang sempat terhenti pada Maret 2022.

Menyambut pernyataan Putin tentang dimulainya kembali perundingan damai antara Rusia dan Ukraina di Istanbul, Erdogan mengatakan bahwa Turki siap menjadi tuan rumah perundingan yang akan menghasilkan solusi abadi.

Presiden Turki itu menghubungi langsung Putin untuk memberi dukungan berlanjutnya pembicaraan damai tersebut.

Sebelum Zelensky mengumumkan bersedia melanjutkan perundingan dengan Rusia di Istanbul, Trump menulis di Truth Social bahwa Putin "tidak ingin mengadakan Perjanjian Gencatan Senjata dengan Ukraina, tetapi ingin bertemu pada Kamis," di Türki "untuk merundingkan kemungkinan diakhirinya Pertumpahan Darah."

"Ukraina harus menyetujui ini, SEGERA. Setidaknya mereka akan dapat menentukan apakah kesepakatan itu mungkin atau tidak, dan jika tidak, para pemimpin Eropa, dan AS, akan mengetahui keadaannya, dan dapat melanjutkan proses sesuai pembicaraan itu!"sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: