Juni Pemprov DKI Lanjutkan Normalisasi Kali Ciliwung

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Rabu, 14 Mei 2025 | 20:07 WIB
Foto udara hunian warga disekitar bantaran Kali Ciliwung yang membelah Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur dan Bukit Duri, Jakarta Selatan, Sabtu (26/4/2025). (Beritanasional.com/Oke Atmaja)
Foto udara hunian warga disekitar bantaran Kali Ciliwung yang membelah Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur dan Bukit Duri, Jakarta Selatan, Sabtu (26/4/2025). (Beritanasional.com/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com -  Banjir masih menjadi masalah serius di DKI Jakarta. Dalam upaya mengatasi masalah klasik ini pemerintah DKI Jakarta telah berencana melanjutkan proyek normalisasi Sungai Ciliwung. Rencana ini akan direalisasikan Juni 2025. Pernyataan ini disampaikan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, Rabu (14/5/2025) dalam menyikapi banjir yang terjadi di Jakarta hingga kini.

“Nanti bulan Juni ini kita akan mulai kembali menormalisasi sungai Ciliwung karena selama ini memberi kontribusi 40% banjir yang ada di Jakarta,” kata dia.

Normalisasi ini diharapkan bisa menangani banjir yang tidak kunjung dapat diselesaikan khususnya saat terjadi hujan. Selain itu dia juga berharap

berbagai persoalan Jakarta yang selama ini berkelindan seperti kemacetan, polusi, hingga sampah dapat ditangani secara bertahap.

Proyek normalisasi Ciliwung telah dilakukan di era Gubernur Joko Widodo. Sayangnya perkembangan proyek itu masih terhambat karena pembebasan lahan di sepanjang bantaran sungai. Diketahui normalisasi sepanjang 33,69 kilometer tersebut baru sekitar 17,17 kilometer yang telah dirampungkan. Sehingga pemerintah harus merampungkan sekitar 16,52 kilometer lahan yang masih bermasalah.

Dalam pengerjaannya pemerintah DKI Jakarta bertanggung jawab atas penertiban bangunan liar dan pembebasan lahan, sedangkan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) di bawah Kementerian PU menjalankan pekerjaan fisiknya.

Dalam pernyataan beberapa waktu lalu Pramono sempat menyatakan normalisasi akan tetap berlanjut tanpa penggusuran.

Pramono optimistis jika pendekatan ini berhasil, potensi banjir di Jakarta dapat ditekan hingga 40%.

 sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: