PBB Desak Israel Cabut Blokade Bantuan untuk Gaza

Oleh: Tarmizi Hamdi
Kamis, 15 Mei 2025 | 16:30 WIB
Gaza dihancurkan Israel (Foto/UNRWA)
Gaza dihancurkan Israel (Foto/UNRWA)

BeritaNasional.com - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak Israel mencabut blokade terhadap Gaza. Pasokan makanan semakin menipis dan situasi kemanusiaan terus memburuk.

Dilansir dari Xinhua News pada Kamis (15/5/2025), Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan Tom Fletcher mengatakan situasi kemanusiaan di Gaza memburuk di tengah blokade Israel yang mencegah masuknya makanan, obat-obatan, air, dan bahan tempat tinggal selama lebih dari 10 pekan.

"Kami telah menyiapkan perlengkapan penyelamat jiwa di perbatasan. Kami memiliki mekanisme yang ketat untuk memastikan bantuan kami sampai ke warga sipil, dan bukan ke Hamas. Namun, Israel menolak akses kami, dengan mengutamakan tujuan mengurangi jumlah penduduk Gaza daripada nyawa warga sipil," katanya kepada dewan keamanan.

Menurut Fletcher, sekitar 70 persen wilayah Gaza berada di bawah perintah pengungsian atau berada dalam zona militerisasi Israel yang menyebabkan ratusan ribu warga sipil terjebak di wilayah yang semakin menyempit tanpa kebutuhan dasar.

"Setiap satu dari 2,1 juta warga Palestina di Jalur Gaza menghadapi risiko kelaparan. Satu dari lima orang menghadapi kelaparan," katanya yang dikutip dari laporan dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO).

Israel memblokir masuknya barang dan pasokan ke Gaza pada 2 Maret, menyusul berakhirnya fase pertama kesepakatan gencatan senjata Januari dengan Hamas. 

Israel melanjutkan serangan terhadap Gaza pada 18 Maret yang menewaskan sedikitnya 2.720 warga Palestina saat itu.

Kekhawatiran atas krisis kemanusiaan di Gaza semakin tinggi menyusul deklarasi terbaru Israel bahwa mereka berencana mengintensifkan operasi militer.

Fu Cong, perwakilan tetap Tiongkok untuk PBB, mencatat bahwa hampir setengah juta orang di Gaza menghadapi bencana kelaparan. 

Ia mendesak Israel untuk menegakkan hukum humaniter internasional dan mencabut blokade untuk memungkinkan akses tanpa hambatan ke makanan, obat-obatan, dan pasokan penting lainnya.

Gaza telah menjadi tempat paling berbahaya bagi pekerja kemanusiaan, dengan lebih dari 400 pekerja kemanusiaan tewas dalam konflik saat ini, kata Fu.

"Tiongkok mendesak Israel untuk segera menghentikan serangan militernya terhadap Gaza," kata Fu.

Saat menyambut baik pembebasan sandera Amerika baru-baru ini, Fu meminta Amerika Serikat untuk memainkan peran yang adil dan konstruktif dalam mewujudkan gencatan senjata.

Sandera Israel-Amerika Edan Alexander kembali ke Israel pada Senin (12/5/2025) malam setelah menghabiskan 19 bulan ditawan di Gaza di bawah Hamas, menurut pernyataan dari Kementerian Pertahanan Israel.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: