Paus Leo XIV Serukan Perdamaian di Ukraina, Bakal Bertemu Zelensky di Vatikan

BeritaNasional.com -  Vatikan mengumumkan bahwa Paus Leo XIV akan mengadakan pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky setelah misa pelantikannya yang berlangsung pada Minggu (18/5/2025) pagi waktu setempat. 

Dalam doa penutup kebaktian, pemimpin umat Katolik tersebut menyoroti keprihatinannya yang mendalam terhadap konflik yang berkecamuk di Ukraina. 

"Ukraina yang mati syahid sedang menunggu negosiasi untuk perdamaian yang adil dan abadi yang akhirnya terjadi," ujarnya di hadapan ribuan jemaat yang memadati Lapangan Santo Petrus itu.

Paus Leo XIV menggunakan kesempatan tersebut untuk menyampaikan pesan kuat tentang bahaya marginalisasi kaum miskin dan praktik otokrasi. 

"Kebencian, kekerasan, prasangka, ketakutan akan perbedaan, dan paradigma ekonomi yang mengeksploitasi sumber daya bumi dan meminggirkan orang-orang termiskin," adalah beberapa isu yang ia kritik dalam khotbahnya. Ia juga menegaskan komitmennya untuk memimpin "tanpa pernah menyerah pada godaan untuk menjadi seorang otokrat."

Acara pelantikan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi dunia, termasuk Presiden Zelensky, Wakil Presiden AS JD Vance, dan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio. 

Paus Leo XIV terlihat berjabat tangan dengan Zelensky dan para pejabat lainnya, sebagai simbol harapan untuk perdamaian dan dialog.

Ribuan peziarah dari berbagai penjuru dunia hadir untuk menyaksikan momen bersejarah ini. Michelle, seorang peziarah dari Jerman, mengungkapkan antusiasmenya.

"Saya datang dengan sengaja untuk menemui Paus. Saya tiba kemarin pagi dan akan berangkat beberapa jam lagi, jadi saya tidak punya banyak waktu. Ini sangat gila karena ada begitu banyak orang. Saya ingin bertemu Paus."

Suasana kegembiraan dan khidmat menyelimuti Lapangan Santo Petrus ketika Paus menerima simbol jabatan dan memberkati umat. Sebelum misa dimulai, sorak sorai terdengar ketika Paus muncul dengan mobil pausnya, melintasi Lapangan Santo Petrus dan menyusuri Via della Conciliazione menuju sungai Tiber dan kembali. Acara ini tidak hanya dihadiri oleh umat Katolik, tetapi juga oleh wisatawan yang ingin menjadi bagian dari peristiwa penting ini.