Respon Kajian Barak Militer untuk Anak Bermasalah, Lemhanas: Jangan Sampai Ada Stigma Orang Nakal Masuk Barak

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Rabu, 21 Mei 2025 | 16:30 WIB
Gubernur Lemhanas Ace Hasan Syadzily. (BeritaNasional/Panji
Gubernur Lemhanas Ace Hasan Syadzily. (BeritaNasional/Panji

BeritaNasional.com -  Gagasan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tentang pembinaan siswa bermasalah di barak militer, direspon Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Ace Hasan Syadzily. 

Menurutnya militer bukan untuk pengemblengan anak yang nakal tapi untuk orang-orang terpilih dan terbaik. Ia tak mau muncul stigma atau penilaian buruk terhadap pendidikan militer. 

"Jangan sampai ada stigma kalau orang nakal dimasukkan ke barak militer," ujarnya di Jakarta, kemarin. 

Selain membentuk kedisiplinan dan patriotisme, kewibawaan pendidikan militer harus dijaga sebagai pendidikan yang diarahkan untuk aspek akademis, emosional, serta kepemimpinan. Semua poin penting ini harus dibentuk berdasarkan proses sesuai tumbuh kembang anak.

Ia meyakini perilaku anak pasti dipengaruhi lingkungan antara lain lingkungan sosial, lingkungan keluarga, maupun lingkungan hak asuh yang diberikan oleh orang tuanya.

"Maka dari itu terkait rencana pengkajian membina siswa bermasalah melalui program pembinaan di barak militer saya berharap pengkajian bisa dilihat dalam perspektif yang komprehensif dan holistik" 

Ia kemudian mengingatkan pembinaan anak yang bermasalah secara perilaku harus dilihat secara utuh. Sehingga bisa memberikan solusi yang tepat. 

"Tidak boleh misalnya setiap ada orang atau anak-anak yang bermasalah langsung dimasukkan ke militer," cetusnya. 

Pria berkaca mata ini mengusulkan, anak bermasalah dengan perilaku untuk masuk ke dalam institusi khusus yang bisa pelan-pelan memerbaiki perilaku, alih-alih memasukan anak ke barak militer. 

"Kita sebenarnya sudah memiliki institusi dimaksud, seperti lembaga pendidikan, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA), dan lain sebagainya," ungkapnya. 

Sebelumnya, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menyatakan pemerintah akan mengkaji gagasan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi untuk membina siswa bermasalah melalui program pembinaan di barak militer.

Hasan menekankan selama program tersebut tidak melanggar aturan dan hak-hak anak, serta mendapat persetujuan orang tua, maka pembinaan semacam itu dapat dipertimbangkan. (Antara).sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: