Pastikan Hewan Qurban Aman dan Sehat, Wamentan: Aman Enggak Ada Masalah

BeritaNasional.com - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono memastikan stok sapi dalam negeri menjelang Idul Adha 1446 H aman dari ancaman penyakit mulut dan kuku (PMK).
Pemerintah disebut telah melakukan langkah antisipatif dari jauh hari dalam memastikan hal tersebut.
"Aman (stok). Kita di Idul Fitri 2025 saja aman. PMK udah landai, kita sudah tekan PMK, enggak ada masalah," katanya.
Ia menyampaikan ketersediaan sapi saat Idul Fitri 1446 Hidjriah sudah mencukupi, sehingga ia optimistis menghadapi kebutuhan hewan kurban pada Idul Adha tanpa kendala berarti dari sisi kesehatan ternak.
Menurutnya wabah PMK saat ini sudah berhasil ditekan secara signifikan, termasuk yang sempat merebak pada awal tahun, sehingga tak menimbulkan dampak luas terhadap populasi dan distribusi sapi.
Pemerintah telah menyiapkan sekitar 4 juta dosis vaksin PMK, dan aktif melakukan sosialisasi kepada peternak individu, koperasi, maupun perusahaan untuk mengadakan vaksinasi secara mandiri.
"PMK di awal tahun kan sempat, tapi kita udah tekan benar, kita punya vaksin 4 juta dosis," ucapnya.
Ia menjelaskan biaya satu dosis vaksin untuk mandiri hanya sekitar Rp25.000, atau setara satu bungkus rokok, sehingga sangat terjangkau dan sebanding dengan nilai aset ternak yang harus dilindungi.
Sudaryono menegaskan monitoring dilakukan secara ketat dan berkelanjutan, sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam memastikan kesehatan hewan ternak menghadapi momentum keagamaan besar.
Dengan berbagai upaya tersebut, ia optimistis PMK tidak akan menjadi hambatan, dan distribusi sapi kurban menjelang Idul Adha dapat berlangsung lancar tanpa gangguan berarti di lapangan.
"Dan sekarang kita sudah tekan, dan kita betul-betul monitor itu. PMK itu kita nggak main-main, kita betul-betul harus siaga, dan alhamdulillah sampai dengan kita berdiri di sini, so far kita bisa tekan, enggak ada masalah," imbuhnya.
Kementan mencatat kebutuhan hewan kurban sapi dan kambing/domba pada tahun ini diperkirakan mencapai 2.074.269 ekor, naik 1,98 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara, ketersediaan nasional mencapai 3.217.397 ekor, sehingga terdapat surplus sekitar 1,14 juta ekor. (Antara)
HUKUM | 2 hari yang lalu
GALERI | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 15 jam yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu